RADARUTARA.ID - Segitiga Bermuda terkenal banyaknya cerita misteri menghilangnya berbagai kendaraan yang melintas melewatinya.
Selama bertahun-tahun, orang-orang beranggapan tentang penyebab misteri tersebut. Ada yang menyangkutpautkan dengan kejadian supranatural, religius, ekstraterestrial dan masih banyak lagi.
Sesudah merenggut nyawa lebih dari 1000 jiwa, misteri segitiga bermuda akhirnya terpecahkan juga. Lantas apa penyebab sebenarnya?
BACA JUGA:Dzikir Penenang Hati yang Gelisah dari Ustadz Adi Hidayat, Segera Amalkan dan Hiduplah Lebih Baik
1. Penyebab utama dari kehancuran dan menghilangnya banyak kendaraan di segitiga Bermuda ternyata killer clouds
Baetkautan dengan 2016 yang diwarnai kemunculan "killer clowns" atau badut-badut pembunuh, ditemukan pula "killer clouds" atau awan-awan pembunuh.
Hal Itulah yang dipercaya para ilmuwan sudab menenggelamkan dan menghancurkan banyak kapal dan juga pesawat di daerah misterius tersebut. Para peneliti mengatakan killer clouds yang berbentuk heksagonal tersebut bisa berkumpul dan membentuk segitiga besar Bermuda.
2. Selain berpenampilan mengerikan, kekuatan killer clouds juga sangat mengerikan
Fenomena killer clouds bisa menyebabkan angin mematikan dengan kecepatan 273,6 km/jam yang mereka sebut dengan bom udara.
Mereka percaya bahwa ledakan-ledakan brutal udara itu yang bisa membalik kapal atau bahkan mampu menenggelamkan pesawat ke dalam laut.
Laporan menyampaikam awan-awan raksasa ini kerap muncul di atas ujung Barat segitiga Bermuda dan akhirnya terbentuk sepanjang 32 hingga 89 km. Secara rata-rata, penampilan awan-awan itu sangatlah mengerikan.
BACA JUGA:Mengenal 5 Suku Primitif di Indonesia yang Terancam Punah, Ada yang Tidak Mengenal Pakaian dan Hari
3. Anehnya awan-awan tersebut membentuk garis yang nyaris lurus sempurna sehingga menyerupai bentuk segitiga
Meteorologis spesialisasi satelit dari Colorado State University, Dr. Steve Miller menyebutkan, umumnya kita tidak pernah melihat awan membentuk sebuah garis yang benar-benar lurus, bentuk kumpulan awan umumnya tersebar secara acak dan tidak beraturan.