RADARUTARA.ID - Gus Baha yang merupakan murid dari Mbah Moen, menceritakan sisi humoris dari gurunya.
Suatu waktu, Mbah Moen dan Gus Baha sedang melakukan perjalanan bersama sejumlah rombongan ziarah menuju makam Wali Songo.
Ketika di jalan menanjak yang curam, bus yang mereka tumpangi mendadak mengalami kendala sehingga bua menjadi berhenti di tengah-tengah tanjakan.
Hal tersebut membuat Mbah Moen yang menjadi kuatir jika rem tangan bus tidak berfungsi dengan baik, yang akan menyebabkan bus berjalan mundur hingga tak terkendali, kecelakaan sangat mungkin untuk terjadi.
BACA JUGA:4 Shio Paling Bernasib Baik Diakhir Agustus 2023, Siap-siap Panen Cuan Berlimpah di Mana-mana
Namun para peziarah yang sebagian besar berisi orang-orang desa dan kurang paham mengenai hukum fisika, justru bersikap tenang dan santai, malah ada pula yang sambil kulineran.
Melihat fenomena tersebut, Mbah Moen lalu bertanya kepada peziarah, “Kenapa kalian bisa tenang, bagaimana apabila bus yang kita tumpangi ini tergelincir hingga kecelakaan?”
“Engga tahu Mbah kenapa kami bisa tenang, itu kan sudah menjadi tugasnya Pak Supir, Mbah,” jawab salah satu peziarah yang masih bersikap santai dan tenang.
Lalu. Mbah Moen merenungi jawaban dari peziarah tersebut, ia mengungkapkan pernyataan kepada Gus Baha.
“Enak sekali jadi orang bodoh, Ha,” ucapnya.
Gus Baha yang merupakan murid dan juga penerusnya, menyadari bahwa maksud dari ucapan Mbah Moen yaitu bukan bodoh dalam arti akademis ataupun keilmuan.
Tetapi bodoh dalam pemahaman yang berasal dari sifat cinta tentang nilai ketuhanan, kesadaran bertauhid yang tidak berusaha ikut mengatur semuanya yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.
“Kita wajib menerima qada dan qadar, pokoknya hidup di dunia itu harus bahagia, jika belum bisa, ya dipaksa harus bisa,” ungkap Gus Baha, sambil menerjemahkan maksud dari rasa iri Mbah Moen kepada orang bodoh.
“Karena jika terus menerus sedih dan tidak bahagia, lama kelamaan kita akan menjadi orang yang tidak ridha dengan ketentuan Allah SWR, yakinlah bahwa semua yang sudah ditetapkan Allah SWT pasti lebih baik dari bayangan manusia.” tutupnya.*