RADARUTARA.ID- Jajaran forum komunikasi kepala desa (FKKD) Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara menyampaikan kekecewaannya terhadap Pemprov Bengkulu.
Kekecewaan FKKD MSS, ini muncul akibat sikap Pemprov Bengkulu, khususnya Gubernur Bengkulu yang sampai hari ini tak pernah merespon atau menggubris niat baik FKKD MSS, dalam menyampaikan usulan masyarakat terhadap persoalan kerusakan infrastruktur yang menjadi tanggung jawab Pemprov Bengkulu.
"Kami Kades dari MSS ini sudah 3 kali menghadap Gubernur dan menyampaikan proposal usulan secara langsung. Tapi sampai sekarang usulan yang sudah 3 kali kami sampaikan, itu tidak pernah ditindak lanjuti. Janji tinggal janji," ujar Ketua FKKD MSS, Yusiran.
BACA JUGA:Mengenal Adat Rejang, Suku Tertua di Bengkulu, Menjaga Martabat Perempuan dengan Cuci Kampung
Diakui Yusiran, ada dua item usulan yang menjadi atensi rekan-rekan FKKD kepada Pemprov Bengkulu untuk segera ditindak lanjuti.
Dua item usulan, itu diantaranya mendesak kelanjutan pembangunan link jalan dari simpang Air Muring-Tugu Garuda, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Ulok Kupai yang saat ini terhenti di Desa Suka Merindu.
Selanjutnya, desakan peningkatan terhadap beberapa akses jembatan yang kondisinya sudah rusak parah dan menjadi tanggung jawab Pemprov Bengkulu.
"Kami hanya minta pengaspalan jalan sampai ke Tugu Garuda bisa dilanjutkan. Dan beberapa jembatan yang kondisinya sudah tidak layak lagi, agar segera ditangani," ungkapnya.
Lebih jauh Yusiran menyadari, bahwa dalam menangani persoalan infrastruktur tersebut dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
Namun Yusiran, optimis, pekerjaan itu dapat dituntaskan. Apa bila pihak terkait di jajaran Pemprov Bengkulu memiliki itikad baik dan memandang serius persoalan infrastruktur yang dikeluhkan oleh masyarakatnya.
"Kami tidak menuntut semua harus tuntas sekaligus. Tapi, minimal setiap tahunnya ada anggaran yang dapat dialokasikan secara bertahap. Kita optimis semuanya bisa tuntas kok, apa bila jajaran terkait di Pemprov memandang penting apa yang sedang diusulkan oleh masyarakat hari ini," demikian Yusiran.*