RADARUTARA.ID - Untuk bisa mendapatkan pasangan hidup memang membutuhkan banyak sekali pengorbanan, akan tetapi terkadang meskipun hubungan antara kedua padangan kekasih tersebut sudah sangat dekat, salah satu kendala dalam menjalin hubungan serius adalah penolakan dari pihak keluarga.
Tentunya dengan penolakan tersebut jika seseorang lelaki hanya bermental lemah dan tidak mempunyai sifat berjuang tentunya hubungan tersebut bakalan langsung kanda di tengah jalan.
Akan tetapi bagi para lelaki yang merasa dirinya mempunyai mental kuat, mungkin bisa melirik gadis yang berasal dari suku Bhutan.
Sebab disana ada sebuah tradisi yang bisa dikatakan jalan pintas agar hubunganmu bisa segera mendapatkan restu sehingga bisa langsung menikah.
BACA JUGA:Jangan Salah, Ini Perbedaan Profesi Guru Spiritual, Dukun, dan Paranormal yang Harus Kamu Pahami
Diketahui Bhutan merupakan salah satu negara kecil yang terletak di Asia bagian selatan, negara ini sendiri merupakan kerajan yang sering disebut sebagai negeri Naga Guntur.
Salah satu yang menarik dari Bhutan adalah tradisi yang bernama Bomena. Tradisi ini sendiri dipercaya masyarakat sebagai salah satu cara untuk mencari jodoh yang cepat.
Bagaimana tidak, jika seorang pria merasa tertarik dengan seorang perempuan di sana, maka pria tersebut bisa melakukan hal yang tergolong nekat dan gila bagaimana tidak pria tersebut bisa menyelinap dan masuk kedalam kamar perempuan yang disukainya tersebut pada waktu tengah malam.
BACA JUGA:Dipagari Gaib, 4 Pemilik Weton Ini Dikenal Kebal Santet dan Ilmu Hitam
BACA JUGA:Gadis Polos Minggir Dulu, Karena Wanita yang Berpengalaman di Ranjang Bakal Jadi Idaman di Suku Ini
Menariknya, jika berhasil menyelinap maka sang lelaki bisa mengajak perempuan tersebut untuk melakukan hubungan layaknya suami istri walau tidak ada ikatan pernikahan sekalipun.
Akan tetapi sang perempuan juga memiliki hak untuk menolak ajakan tersebut. Akan tetapi jika sang perempuan mau menerima maka lelaki tersebut akan langsung dinikahkan dan menjadi suami dari sang perempuan.
Akan tetapi saat ini tradisi tersebut dikabarkan sudah mulai ditinggalkan, hal ini karena pada prakteknya tradisi tersebut malah sangat merugikan kaum perempuan karena banyaknya kasus pemerkosaan yang terjadi.*