RADARUTARA.ID - Sebanyak 75 orang lansia yang terdiri dari 4 wisudawan dan 71 wisudawati diwisuda oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jawa Tengah.
BKKBN menyebutkan wisuda lansia ini untuk mewujudkan lansia Indonesia yang tangguh, mandiri dan produktif sesuai dengan tema wisudanya.
"BKKBN berkomitmen penuh terhadap terwujudnya lansia tangguh. Selain program sekolah lansia antara lain dengan diluncurkannya GoLantang berbasis website dan aplikasi," ucap Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Widwiono.
75 orang lansia yang diwisuda itu merupakan siswa-siswi dari sekolah lansia "Matahari" yang berasal dari Desa Sridadi, Kecamatan Sirampono, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Mereka merupakan angkatan pertama di Kabupaten Brebes dengan fasilitator dari Penyuluh KB, praktisi Psikolog, Juang Kencana dan tenaga medis. Ibu Yani selaku Kepala Sekolah, dan proses belajar mengajar dilakukan di gedung PAUD "Matahari" Desa Sridadi.
Sama seperti wisuda pada umumnya, dilakukan pemindahan toga oleh Kepala Perwakilan BKKBN sebagai simbolisasi agar tercipta kesan yang membanggakan.
Wisudawan-wisudawati juga menerima ijazah yang diserahkan Kepala Dinas Pemeberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Brebes.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widwiono berharap dengan diadakannya wisuda tersebut, para wisudawan dan wisudawati dapat memberikan contoh, teladan, motivasi dan kebahagiaan bagi anak cucu.
"Waktu kurang lebih sepuluh bulan belajar dapat memberikan perubahan bagi bapak ibu dan lingkungan bapak ibu sekalian. Pertama, bagaimana lansia supaya tetap sehat, supaya tetap produktif, supaya tetap panjang umur. Kedua, saya yakin ada yang punya anak atau cucu di rumah. Yang punya anak dididik beretika dan berprilaku. Yang punya cucu sehat dan tidak sakt-sakitan. Jika stunting mudah sakit bapak ibu," tutur Widwiono melalui ucapan tertulis.
Pada awal mula belajar di tahun 2020 terdapat 80 siswa lansia, sayangnya 5 orang meninggal dalam proses belajar sehingga tersisa 75 orang. Ibu Tarni dinobatkan sebagai peserta wisuda yang termuda dengan usia 47 tahun. Sedangkan peserta wisuda tertua atas anma Ibu Sodah yang berusia 99 tahun.
"Saya yakin bapak inbu di sini tidak ada yang stunting. Karena sampai usia lansia bapak ibu masih bisa belajar dan wisuda. Saya kira kita semua juga memimpikan, menginginkan seperti Ibu Sodah, yang tetap produktif dan aktif di usia yang sudah 99 tahun," ucap Widwiono menambahkan.
Selama kurang lebih 20 kali pertemuan, ada tujuh materi dimensi lansia tangguh yaitu, spritual, fisik, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatn, profesional vokasional dan lingkungan, program stunting untuk siswa hingga materi pendampingan lansia untuk keluarga siswa. *