Begini Cara Menentukan Arah Kiblat dengan Posisi Matahari

Kamis 19-01-2023,11:04 WIB
Reporter : Reka Desrina

RADARUTARA.ID - Ketika umat muslim melaksanakan shalat maka harus memperhatika rukun dan memenuhi syarat sah shalat. Shalat yang tidak terpenuhi rukun dan syaratnya maka tidak sah dan batal secara hukum. 

Salah satu syarat sah shalat ialah menghadap kiblat. Pada awalnya umat Islam Indonesia hanya berpedoman bahwa Ka'bah terletak di Arab Saudi yang arahnya dari Indonesia adalah ke arah Barat. Karena istu jika ingin memunaikan shalat cukup menghadap arah Barat saja yaitu tempat matahari terbenam. 

Posisi matahari bisa dijadikan patokan untuk menentukan arah kiblat jika disertai teknik dan cara yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiyah. 

Ada tiga cara penetuan arah kiblat dengan melihat posisi matahari:

BACA JUGA:Akuratkah Menentukan Arah Kiblat Menggunakan Kompas Easy 3 In 1 Pada Android? Simak Penjelasannya

1. Menggunakan tongkat Istiwa'

Tongkat Istiwa' digunakan untuk menentukan titik Utara dan Selatan dengan bantuan sinar Matahari. Nanti akan terbentuk bayang-bayang dari tongkat istiwa' yang akan membantu kita menentukan arah Utara dan Selatan atau Barat dan Timur yang sebenarnya dengan akurasi yang tinggi dibandingkan menggunakan kompas magnetic.

Setelah diketahui titik Utara sejati maka kita tinggal mengukur dengan Busur derajat, rubu' atau segitiga siku-siku sesuai perhitungan. 

2. Menggunakan Bayang-bayang Suatu Benda Ketika Matahari Berada di Zenith Ka'bah

Matahari yang sedang berkulminasi tepat di atas ka'bah dan mempunyai ketinggian 90 derajat dilihat dari ka'bah. 

Keadaan ini terjadi dua kali dalam setahun yaitu ketika matahari bergerak dari khatulistiwa/equator menuju ke arah titik balik utara dan titik balik utara ke arah equator dalam perjalanan tahunannya. 

Pada bulan Mei matahari akan menuju utara dan pada bulan Juli akan menuju selatan. Jika keadaan ini terrjadi, maka bayangan setiap benda tegak dibelahan bumi yang sedang mengalami siang akan menghadap ke kiblat. 

Adapun di Indonesia akan terjadi pada sore hari sebab letak Indonesia ada di sebelah Timur Ka'bah. Perbedaan bujur WIB (105 derajat) dengan bujur ka'bah (39 derajat) menimbulkan perbedaan waktu 4 jam 20 menit 40 detik.

Bisa disimpulkan bahwa setiap jam 16.18 WIB pada tanggal 28 Mei dan jam 16.27 WIB tanggal 16 Juli setiap tahun dapat dijadikan pedoman untuk menentukan arah kiblat dengan bantuan posisi matahari secara langsung.

3. Menggunakan Bayang-bayang Suatu Benda Ketika Matahari Berada Azimut Ka'bah atau Arah yang Berlawanan

Kategori :