RADARUTARA.ID - Sungguh Sadis kasus pembunuhan yang terjadi di Makasar belum lama ini, pasalnya 2 orang remaja MF (14) dan AD (17) nekat melakukan pembunuhan terhadap seorang bocah laki-laki FS (10).
Motif yang dilakukan kedua pelaku pun tergolong gila, pasalnya mereka melakukan hal itu demi mendapatkan ginjal korban yang rencananya akan dijual dengan harga ratusan juta rupiah di salah satu situs Internet.
AD salah satu pelaku membeberkan, dirinya nekat melakukan pembunuhan tersebut lantaran tergiur dengan uang ratusan juta yang bakalan didapat jika menjual organ ginjal.
"Di internet harga satu ginjal bisa ratusan juta, uangnya bisa untuk membangun rumah ini," bebernya.
AD menerangkan setelah berhasil menghabisi nyawa korban, dirinya langsung menghubungi situs yang ada di internet tersebut, untuk memberitahukan bahwa ada organ segar yang ingin dia jual, naasnya tidak ada pembeli yang merespon hal tersebut.
Karena panik dan, tak kunjung mendapatkan balasan Ia akhirnya memutuskan membuang korban di Jalan Inspeksi PAM Nipa-nipa, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
"Saya mau serahkan dia utuh, cuma belum ada pembeli," bebernya.
Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando KS mengatakan, awalnya AD menjanjikan uang 50 ribu kepada korban untuk membersihkan rumah AD di Jalan Batua Raya. Sebelum sampai di rumah AD lalu menjemput pelaku lainya MF.
"Saat sampai, di rumah AD lalu menghidupkan laptop dan memakaikan headset di telinga korban," katanya.
Diterangkannya pula, saat korban lengah, pelaku langsung mencekik korban dari belakang dan membenturkan kepalanya beberapa kali ke tembok.
Setelah memastikan korban tak bernyawa, kedua pelaku membungkus korban dengan plastik hitam dan membuang jenazah di Waduk Nipah-nipah. Saat ini polisi masih mendalami motif kedua pelaku.
“Korban diikat lalu dibuang di bawah jembatan Jalan Inspeksi Pam Timur Waduk Nipah-nipah,” tuturnya
Sementara itu, rumah tersangka AD dirusak diduga dari pihak keluarga korban. Tindakan tersebut karena tidak terima perbuatan tersangka kepada FS.
"Kita sudah antisipasi sejak pagi hari dan meminta penghuni rumah, khususnya keluarga tersangka untuk mengungsi terlebih dahulu. Ini untuk menghindari kejadian tidak diinginkan," tutupnya. *