RADAR UTARA.ID - Memiliki bentuk tubuh ideal, merupakan impian hampir sebagian besar kaum hawa. Untuk itu, beragam cara diet mulai ditempuh, dari cara yang alami, olahraga, menerapkan tips-tips diet maupun memilih cara instan dengan mengkonsumsi produk pelangsing.
Salah satunya teh jati cina, yang diklaim bisa menurunkan berat badan jika mengkonsumsinya secara rutin. Karena memang cara kerja minuman ini adalah dengan memberikan efek mules pada perut dan buang air besar.
Hanya saja, selain diklaim bisa menurunkan berat badan, teh ini ternyata juga memiliki dampak yang tidak baik bagi tubuh. Bahkan, bisa menyebabkan gagal ginjal hingga kematian.
Seperti disampaikan oleh akun tiktok @YuliaBaltschun, dirinya meminta masyarakat agar bisa lebih waspada dan memperhatikan produk diet yang dikonsumsi. Karena jika sampai menimbulkan efek yang tidak baik bagi tubuh, sebaiknya segera hentikan dan beralih ke teknik diet lainnya.
"Jika produk yang kamu gunakan mulai tidak aman, sebaiknya hentikan dan mulai sayangi tubuhmu sendiri," pesannya.
Wanita yang juga aktif sebagai pemerhati kesehatan seputar diet dan juga penulis buku ini, juga memaparkan beberapa testimoni dari masyarakat yang dulu mengkonsumsi teh jati cina. Mulai dari kerusakan organ tubuh, dari usus, ginjal maupun liver, menyebabkan kematian, terkena autoimune, haid tidak lancar dan masih banyam efek lainnya akibat mengkonsumsi teh tersebut.
"Diluaran sana mungkin masih banyak yang lebih parah efek sampingnya, untuk itu mari kita lebih aware lagi," tutup Yulia.
Komentar pro dan kontra, ikut meramaikan laman Tiktok YulianBaltcshun. @crespo: gw sering make udh 2 tahun kok aman2 aja.
@R. GA: aq dlu juga sempet konsumsi teh jati cina selama seminggu, emng sih bb turun hampir 4 kg dlm sminggu, tapi stelah itu nggak kuat, lemas dan masuk RS.
Sementara, salah satu petugas kesehatan di akun tersebut mengatakan, ada pasiennya yang terpaksa harus cuci darah karena minum teh jati cina. @vivi pragustilah: Pasienku juga ada yang minum teh diet akhirnya sekarang rutin cuci darah seminggu 2x. *