BTT Rp 15 M Untuk Banjir, Tunggu Bupati

Selasa 08-02-2022,09:10 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Jalinbar Pulih ARGA MAKMUR RU.ID - Penanganan banjir di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) yang terjadi di kawasan enam kecamatan Ketahun, Air Besi, Batiknau, Pinang Raya, Lais dan Marga Sakti Sebelat sejak Sabtu (4/2), layak ditetapkan menjadi bencana daerah. Status ini, mesti didahului oleh keputusan kepala daerah yang akan menjadi dasar penggunaan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) TA 2022 yang kini, sudah nangkring di APBD sebesar Rp 15 miliar. Dikonfirmasi, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BU, Eka Hendriyadi, SH, MH, soal penanganan banjir lantaran luapan sungai yang sudah menyebabkan kerugian material menuju angka miliaran, tengah dalam proses administratif menuju status bencana daerah. \"Suratnya tengah diproses,\" kata Eka, soal status kebencanaan yang sudah terjadi sejak Jum\'at malam itu. Walau begitu, Eka sebelumnya juga menyampaikan, daerah sudah mulai menurunkan bantuan-bantuan khusussnya sejak Minggu malam. \"Malam ini, bantuan sudah mulai didistribusikan ke titik banjir,\" ungkapnya dalam rilis warta Radar Utara edisi Senin (7/2). Anggota dewan soal banjir pun, mulai urun suara. Hal ini seperti disampaikan Ketua Bapemperda DPRD BU, Tommy Sitompul, S.Sos, meminta daerah untuk sesegera mungkin menetapkan status kebencanaan yang terjadi sejak Jum\'at malam, yang merupakan awal hujan lebat yang terjadi nyaris seharian penuh itu. Tommy juga meminta, banjir yang terjadi saat ini, relatif merupakan titik langganan banjir lantaran letaknya wilayahnya yang relatif rendah sehingga menjadi sasaran luapan air sungai saat membludak parah itu, mulai disikapi dengan program penanggulangan. \"Jadi tidak cukup dengan penanggulangan pascabanjir saja. Tapi bagaimana, agar persoalan banjir ini bisa teratasi, saya kira ini patut menjadi pemikiran kita bersama,\" pungkasnya.

  • Jalinbar Pulih
SEMENTARA itu, Ruas Jalur Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera di Kecamatan Batiknau Bengkulu Utara (BU), yang sempat lumpuh, kembali pulih. Kondisi ini hasil pemantauan polisi lewat Satlantas Polres BU pada Minggu malam. Kapolres BU AKBP. Andy P Wardana, S.IK, MM melalui Kasat Lantas Iptu. Eka Hendra Ardiansyah, Str.K didampingi Kanit Regident, IPDA Fredy Simaremare,SH,MH, membenarkan kondisi itu. Dia menyampaikan, lalulintas di ruas yang awalnya sempat menjadi titik banjir, lantaran luapan air Sungai Bintunan tersebut, sudah bisa dilaluli kendaraan. Praktis, laju perekonomian di ruas jalan negara yang sempat lumpuh itu, berangsur normal. \"Tapi pengguna kendaraan harus tetap berhati-hati. Karena masih ada genangan air. Bisa memantik kecelakaan lalulintas,\" ujarnya, Senin, kemarin. Polisi juga bersama dengan Dishub, terus melakukan pemantauan kondisi jalan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, pascaserbuan air sungai Bintunan yang meluap usai guyuran hujan tak henti pada Sabtu (5/2). \"Pengemudi harus tetap waspada. Tetap bijak. Karena perjalanan belum normal sepenuhnya. Lalulalang kendaraan lain menyikapi banjir terjadi, harus menjadi cermatan sesama pengguna jalan,\" pungkasnya. (bep)  
Tags :
Kategori :

Terkait