“Kalau tidak semua kena jerat, dampaknya justru harimau yang lolos dari jeratan, akan terus berkeliaran dan menjadi ancaman besar bagi warga. Sebab informasi yang kami dapatkan, jumlah harimau yang masuk ke lokasi permukiman masyarakat trans lapindo itu sebanyak 4 ekor,\" ujarnya.
MUKOMUKO RU.ID - Setelah membuat resah masyarakat trans lapindo Desa Lubuk Talang Kecamatan Malin Deman. Akhirnya, tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, turun dan melakukan pengusiran Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) ke habitatnya. Sebelumnya, harimau tersebut telah memangsa ternak warga trans lapindoatau Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang. \"Harimau yang membuat warga resah, akan kita kembalikkan ke tempat semula di hutan kawasan,\" ungkap Kepala Resor BKSDA Air Hitam, Kabupaten Mukomuko, Abu Kamel. Dijelaskanya, Rabu (12/1) kemarin, tim gabungan BKSDA Air Hitam menuju ke trans lapindo bersama dengan BP TNKS dan pihak terkait lainnya. Setelah sampai di lokasi, ia akan langsung menemui kepala desa dan perangkatnya terkait bagaimana cara penanganan harimau yang dikabarkan berkeliaran di wilayah tersebut hingga berhasil memangsa ternak warga. Mekanismenya, pihaknya mengaku, tidak akan memasang jerat atau kerangkeng. Sebab ia mengkhawatirkan, jika jerat atau kerangkeng itu dipasang, tidak seluruh harimau dapat terjerat. “Kalau tidak semua kena jerat, dampaknya justru harimau yang lolos dari jeratan, akan terus berkeliaran dan menjadi ancaman besar bagi warga. Sebab informasi yang kami dapatkan, jumlah harimau yang masuk ke lokasi permukiman masyarakat trans lapindo itu sebanyak 4 ekor,\" ujarnya. Terpisah, Ketua RT IV trans laoindo Desa Lubuk Talang, Maman,t mengepresiasi pihak BKSDA Bengkulu yang cepat menindaklanjuti laporan dari masyarakatnya. \"Kami sudah melaporkan kepada pihak BKSDA, dan Alhamdulillah informasinya pihak BKSDA sudah mau turun langsung ke lapangan untuk mengusir harimau tersebut,\" katanya.
Ia menjelaskan, pasca kemunculan harimau itu, ia bersama warga di wilayah itu tidak ada yang berani lagi membiarkan sapi mencari makan di lokasi yang jauh dari permukiman penduduk. \"Kami sangat khawatir ternak kami dimangsa harimau lagi. Mudah-mudahan harimau itu segera kembali ke habitatnya semula,” harap Maman. (rel)