Tenggelam di Belakang Kantor PWI, Bocah 12 Tahun Tewas
Senin 03-05-2021,09:13 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
- Keluarga Kecewa dengan Basarnas
MUKOMUKO RU - Seorang bocah laki-laki bernama Rama Ferdiansyah, 12 tahun, warga Desa Ujung Padang Kecamatan Kota Mukomuko, ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di kolam galian alat berat, tepat di belakang kantor PWI dan kantor perpustakaan Kabupaten Mukomuko, Sabtu (1/5) sekitar pukul 19.35 WIB malam kemarin.
Penemuan jasad korban yang masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar (SD) ini, setelah pihak keluarga bersama warga setempat melakukan penyelaman hingga ke dasar kolam yang memiliki kedalaman lebih 4 meter. Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah sakit Mukomuko sebelum dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Kapolres Mukomuko, Polda Bengkulu, AKBP. Andy Arisandi, SH, S.IK, MH dalam press releasenya menegaskan, berdasarkan keterangan keluarga dan para saksi yang berhasil dimintai keterangan. Sebelum korban ditemukan meninggal dunia, sekitar pukul 17.30 atau jam 5.30 WIB sore, korban bersama teman-temannya mandi di kolam galian alat berat milik Murni, warga Desa Ujung Padang. Setelah itu, hingga menjelang berbuka puasa, korban belum pulang ke rumah. Pihak keluarga cemas dan langsung mencari keberadaan korban.
“Saat melakukan pencarian, kakak korban menemukan sepeda dan baju milik korban di tepian kolam. Melihat hal itu, kakak korban langsung menyampaikan informasi tersebut kepada keluarganya dan warga. Tidak berapa lama, warga setempat langsung datang ke lokasi kejadian dan berinisitif melakukan penyelaman ke dasar kolam,” kata Kapolres.
Setelah melakukan penyelaman kurang lebih satu setengah jam dengan peralatan seadanya, korban barhasil ditemukan di dasar kolam. Setelah korban berhasil diangkat ke daratan, warga berusaha menyelamatkan korban dengan berbagai macam cara. Namun Tuhan berkehendak lain, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
Atas musibah ini, Kapolres mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Mukomuko untuk selalu mengawasi anak-anaknya saat bermain. Pastikan mereka tidak bermain di kolam, sungai, lautan dan tempat berbahaya lain tanpa ada pengawasan dari para orang tua.
“Cukup ini menjadi pelajaran bagi kita para orang tua. Jangan sampai kita teledor untuk mengawasi anak-anak kita saat bermain. Mudah – mudahan saja hal ini tidak terulang kembali. Dan untuk jasad korban, hari Minggu ini sudah di makamkan di tempat pemakaman umum Desa Ujung Padang,” demikian Kapolres.
Sementara itu, dalam musibah tersebut, keluarga korban mengaku kecewa dengan Basarnas Kabupaten Mukomuko. Pasalnya, saat kejadian tenggelamnya korban, keluarga dan warga sudah meminta bantuan tim Basarnas melakukan pencarian. Namun hingga lebih dari satu jam ditunggu, tim Basarnas tidak datang ke lokasi.
“Basarnas datang setelah adik saya ditemukan. Adik saya ditemukan berkat kerja keras warga. Saya dan keluarga benar-benar kecewa dengan Basarnas Mukomuko yang tidak peduli dengan musibah ini. Padahal mereka tinggalnya di Mukomuko dan tidak jauh dari lokasi adik saya tenggelam,” ujar Indra, kakak korban dengan nada kecewa. (rel)
Tags :
Kategori :