TAP RU - Sejumlah pengendara mulai mengeluhkan akses jembatan di jalur tengah Kabupaten Bengkulu Utara, tepatnya di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP). Mereka mengaku kesulitan dan khawatir melewati jembatan darurat itu, lantaran papan jembatannya tidak ada. Bahkan, akibat tidak adanya papan jembatan itu, sejumlah kendaraan akhirnya mengalami pecah ban. Diduga kuat, pecah bannya kendaraan itu terjadi akibat tajamnya besi-besi pada lantai jembatan. \"Hampir setiap hari sekarang ada mobil yang pecah ban setelah lewat di jembatan ini. Bahkan pagi ini saja sudah dua mobil yang pecah ban,\" ujar Torik warga setempat, Senin (14/12/2020), siang, kemarin. Dia berharap, Dinas PUPR Provinsi Bengkulu bersikap mengatasi persoalan ini. Pasalnya, jembatan baru belum selesai dibangun.\"Sesuai dengan janji dari pihak PUPR Provinsi pada saat survei pembangunan jembatan. Pihak pelaksana proyek pembangunan jembatan akan bertanggung jawab melakukan perawatan jembatan belly. Hanya saja, sampai sekarang jembatan tersebut yang memperbaiki masyarakat. Pihak perusahaan hanya tutup mata,\" keluhnya. Sementara itu, Camat TAP, Benhar, S.Ip ketika dikonfirmasi RU juga membenarkan kondisi tersebut. \"Iya, banyak mobil pecah ban. Ini tadi mobil kades saya, ban mobilnya dua pecah sekaligus ketika lewat jembatan,\" ujarnya.Dikatakan Camat, jembatan belly TAP memang sudah tidak layak untuk dilewati saat ini. \"Sebab, papan jembatannya sudah tidak ada. Jadi, besi-besi jembatannya tidak tertutup lagi dan akhirnya membuat ban mobil pecah,\" jelasnya. Camat mengaku saat ini masih akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian terkait hal itu. \"Belum tahu bagaimana solusinya. Karena jembatan ini wewenang provinsi. Kalau mau dilakukan swadaya. Selama ini perbaikannya dilakukan swadaya terus,\" tandasnya. (sfa)
Tak Ada Perbaikan, Jembatan Belly di TAP jadi “Ranjau” Pengendara
Selasa 15-12-2020,10:31 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :