BENGKULU RU - Support dan perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) disebutkan masih sangat minim terhadap seni tradisional Provinsi Bengkulu. Ini terungkap dalam diskusi dan dialog antara kalangan muda yang tergabung dalam komunitas seni tradisional Bengkulu dengan salah satu pengusaha muda asal Bengkulu, Meiva Gusti Hutaminingtyas di Foodpedia Sawah Lebar, Senin (7/12). \"Saya sengaja mengajak kalangan anak muda dari komunitas seni tradisional Bengkulu untuk berdiskusi. Salah satu tujuannya memang untuk mengetahui sejumlah permasalahan berkaitan dengan seni yang digeluti. Dari beberapa mereka, ada yang menggeluti seni dol, dan tari. Dalam diskusi, mereka menyampaikan keluhan dan hambatan, termasuk minimnya perhatian pemerintah,\" ungkap Meiva. Menurutnya, minimnya perhatian pemerintah itu diantaranya ketika penggiat seni ingin mengikuti pentas ke luar Bengkulu. Dimana sama sekali tak ada dukungan dari pemerintah. \"Ketika pulang pun tak ada apresiasi sebagai bentuk dukungan. Meskipun demikian kita tetap berharap kondisi itu tak memupuskan semangat dalam mempertahankan seni tradisional,\" kata Meiva. Diharapkan Meiva yang juga merupakan Owner Founder Of Bengkulu Young Entrepreneur Hub, kedepan kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi. Ia menyakini dengan tergabung dalam komunitas Founder of Bengkulu Young Entrepreneur Hub, permasalahan itu bisa teratasi.
\"Komunitas Founder of Bengkulu memiliki peran sebagai wadah bagi anggota yang tergabung di dalamnya, sehingga diyakini bisa mengatasi persoalan-persoalan seperti itu. Melalui wadah komunitas ini, nantinya mengintegrisasikan pegiat seni, marketing seni dengan jaringan baik untuk lomba-lomba atau pentas di kancah nasional bahkan internasional,\" demikian Meiva. (tux)