Pasal Asmara, Duda Asal Ipuh Gantung Diri

Selasa 23-06-2020,23:46 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PUTRI HIJAU RU - Diduga, dipicu oleh hubungan asmara. Seorang duda, sebutkan Fe,, 20 tahun, warga asal Desa Pulai Payung Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Naasnya, aksi bunuh diri ini dilakukan oleh korban di kediaman kekasihnya berinisial RI, 16 tahun, warga Dusun 2 Talang Karet, Desa Pasar Sebelat Kecamatan Putri Hijau pada Selasa (23/6) sekira pukul 16.00 WIB, sore tadi.

Informasi dihimpun RU, korban diketahui sudah menginap di rumah kekasihnya ini sejak hari Minggu (21/6) atau tiga hari lalu.  Selasa sore tadi, informasi yang dihimpun, korban dan kekasihnya sempat terlibat ribut terkait hubungan asmaranya hingga berujung pada kata putus.

Dan mendengar kata putus dari kekasihnya, korban sempat menjawab dengan kata terserah. Dari situlah, kekasih korban keluar dari kamarnya dan menemukan korban sudah dalam kondisi tergantung dengan seutas tali di ruang tengah.

Spontan, sang kekasih langsung berinisiatif menurunkan korban yang dianggapnya, dalam kondisi pingsan itu.

\"Sekitar jam 18.00 WIB, bapak dari kekasih korban curiga, kenapa korban tidak bangun-bangun. Setelah ditanyakan, kata anaknya korban pingsan. Merasa curiga dan setelah di cek. Ternyata korban sudah tidak bernyawa lagi. Mengetahui kondisi korban sudah tidak bernyawa, bapak korban berusaha memanggil dan memberi tahu warga sekitar rumahnya,\" terang Kapolsek Putri Hijau, Iptu Fery Octaviari Pratama, SIK, MH.

Ditambahkan Kapolsek, diduga, motif korban nekat mengakhiri nyawanya dengan cara gantung diri akibat dipicu persoalan hubungan asmara dengan kekasihnya. Sebelum peristiwa ini terjadi, korban dan kekasihnya terlibat cekcok terkait hubungan asmaranya.

\"Diduga, motif korban nekat mengakhiri nyawanya karena masalah hubungan asmara. Berdasarkan hasil visum yang sempat dilakukan oleh tim dokter di Puskesmas Sebelat. Tidak ditemukan tanda kekerasan lainnya. Selain bekas jeratan tali pada leher korban dan sempat keluar cairan bening dari alat kemaluan korban yang mengarah pada indikasi gantung diri,\" imbuh Kapolsek.

Lebih jauh lanjut Kapolsek, kepolisian telah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti dan mengambil keterangan dari sejumlah saksi.

\"Olah TKP dan mengamankan barang bukti (BB) sudah kita lakukan bersama anggota. Dan sejumlah saksi sudah kita ambil keterangan. Sementara ini, jenazah korban berada di Puskesmas Sebelat dan sedang menunggu pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka,\" tandas Kapolsek.

Terpisah, dokter Puskesmas Sebelat, dr Rudolf Surya Praba memastikan, dari hasil visum yang dilakukan, tidak ditemukan luka lain yang mengarah pada tindak kekerasan dan diduga, korban tewas akibat gantung diri.

\"Hanya ada bekas jeratan tali pada leher dan cairan bening yang keluar dari alat kemaluannya dan kondisi ini, biasanya terjadi kepada korban gantung diri. Bisa kita pastikan, korban tewas akibat gantung diri dan sudah dalam kondisi tidak bernyawa sejak 4 jam sebelumnya,\" terangnya.

Kades Pasar Sebelat, Zamari, membenarkan peristiwa penemuan korban gantung diri di salah satu dusun dalam desanya itu. Diterangkan Kades, korban sudah tidak bernyawa di kediaman kekasihnya.

\"Sudah ditangani oleh kepolisian dan tim medis untuk visum,\" ujarnya.

Lebih jauh, Zamari mengungkapkan, peristiwa gantung diri yang terjadi di salah satu rumah warganya merupakan musibah. Namun di sisi lain, Zamari menyesalkan keberadaan korban yang sudah tiga hari berada di rumah kekasihnya tanpa melapor kepada aparat desa atau lingkungan setempat.

\"Peristiwa ini adalah musibah. Namun di sisi lain, kami dari Pemdes juga menyesalkan sikap korban yang sejak tiga hari terakhir berada di rumah kekasihnya yang dianggap mengabaikan norma lingkungan setempat. Tentu kita berharap, peristiwa serupa tidak terulang kembali dan kita ambil hikmah atas musibah yang terjadi ini,\" demikian Zam. (sig)

Tags :
Kategori :

Terkait