MUKOMUKO RU – Harga pembelian sawit disejumlah pabrik di Kabupaten Mukomuko, terus melambung. Terhitung Jumat (13/12) kemarin, harga tertinggi bertahan Rp 1.760 perkilo dan harga terendah Rp 1.600 perkilogramnya. “Ini harga paling tertinggi sejak awal Januari 2019,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Heri Prastyono, S.STP melalui Kasi Kemitraan dan Perizinan Budidaya Perkebunan, Sudiyanto, SP, kematin. Hanya saja dari harga pembelian sawit tertinggi ditingkat perusahaan, belum berlaku pada harga penjualan buah ditingkat petani. Untuk harga penjualan melalui pedangang pegepul atau toke sawit masih sebesar Rp 1.580/Kg. “Harga itu setelah dipotong untuk biaya transportasi,” katanya. Sayangnya, ketika harga sawit melambung, justru produksi menurun. Biasanya dalam 1 hektarnya, mampu menghasilkan buah sebanyak 1,5 ton. Saat ini, katanya, paling banyak hanya sekitar 800/Kg. “Penyebab turunnya produksi dikarenakan musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan lalu. Sebab selama kemarau panjang, tanaman sawit kurang mendapatkan asupan air yang berdampak pada tanaman tidak mau berbunga,” jelasnya. Berikut daftar harga sawit ditingkat perusahaan yang ada di daerah ini. PT Sapta membeli sawit petani Rp 1.650, PT KSM Rp 1.610, PT MMIL Rp 1.650, PT SSS Rp 1.600, PT SAP Rp 1.560, PT KAS Rp 1.650, PT DDP Rp 1.660, PT USM Rp 1.760, PT BMK Rp 1.730 dan PT GSS sebesar Rp 1.690/Kg. (rel)
Produksi Turun, Harga Sawit Tembus Rp 1.760/Kg
Sabtu 14-12-2019,15:52 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :