Ada Indikasi Penyimpangan Pendistribusian Solar Subsidi

Kamis 18-07-2019,11:18 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

  • Rohidin: Saya Harap Penegak Hukum Turut Mengawasi
BENGKULU RU - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi yang melanda Provinsi Bengkulu beberapa waktu terakhir, diduga lantaran terjadi penyimpangan dalam penyaluran atau pendistribusiannya. Ini disampaikan Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah diwawancarai usai menghadiri paripurna DPRD Provinsi, Rabu (17/7). Menurutnya, indikasi ini tidak lepas dari perhitungan yang telah dilakukannya. \"Saya telah buat oret-oret perhitungan BBM solar bersubsidi ini. Seharusnya kuota yang dialokasikan untuk Provinsi Bengkulu, mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Coba saja, per harinya alokasi solar bersubsidi sebanyak 224 Kilo Liter (KL). Kalau benar-benar real segitu, artinya dalam sebulan bisa kita ketahui berapa banyak yang sudah dialokasikan,\" ungkap Rohidin. Dari sana, lanjut Rohidin, jika terdistribusi dengan normal. Dalam artian penyalurannya tidak lari kemana-mana, dan pihak yang mendapatkan solar bersubsidi benar-benar yang layak atau tepat sasaran. \"Maka dengan kuota yang ada, pasti bisa mencukupi kebutuhan. Jadi besar kemungkinan indikasi penyimpangan dalam penyaluran memang terjadi,\" sesal Rohidin. Disisi lain, Rohidin meminta, dengan indikasi ini Ia berharap agar Tim Pengawas Penyaluran yang sudah terbentuk, dapat terus mengawasi penyaluran BBM solar ataupun premium yang juga disubsidi secara berkesinambungan. \"Kemudian kita juga berharap aparat penegak hukum dapat turut mengawasi penyaluran BBM bersubsidi ini,\" harapnya. Rohidin menambahkan, dengan siswa waktu yang tinggal 5 bulan lebih, sisa kuota 40 persen dari total yang diberikan, diyakini bisa mencukupi. Dengan catatan dalam pendistribusiannya nanti berjalan normal atau tepat sasaran. \"Tapi kalau terjadi penyimpangan, seperti dijual pada perusahaan atau sektor industri, dan oknum yang melakukan penimbunan, maka berapapun kuota yang diberikan tidak bakal mencukupi,\" tegasnya. Lebih jauh dikatakannya, masyarakat umum juga diharapkan pro aktif dalam mengawasi penyaluran BBM bersubsidi ini. Baik itu jenis solar ataupun premium. \"Apalagi kalau sudah langkah, semua terkena dampaknya. Seiring dengan itu, sebagai solusi kita tetap meminta tambahan kuota dengan BPH Migas, yang rencananya kita bakal melakukan pertemuan terlebih dahulu awal bulan depan,\" demikian Rohidin. (tux) /
Tags :
Kategori :

Terkait