MUKOMUKO RU - Bagian Umum Setdakab Mukomuko, memastikan gagal melaksanakan kegiatan perawatan bangunan kantor bupati di tahun 2019 ini. Pasalnya, alokasi anggaran yang bersumber dari APBD untuk kegiatan perawatan sangat kecil dan tidak cukup untuk menyelesaikan pekerjaan perawatan. “Anggaran hanya Rp 180 juta, untuk pemeliharaan semua bangunan kantor bupati. Mulai ngecat, ganti seng yang bocor, ganti plafon yang rusak, termasuk juga membabat rumput yang ada di halaman kantor bupati. Mana cukup anggaran itu untuk semua kegiatan. Maka untuk tahun ini, belum ada perawatan kantor bupati,” ungkap Kabag Umum Setdakab Mukomuko, Rahmad Hidayat, S.Pi, M.Si, ketika dikonfirmasi kemarin. Kendati gagal, pihaknya akan berusaha supaya kantor bupati itu dapat direnovasi total pada tahun 2020 mendatang meskipun renovasi tersebut membutuhkan anggaran yang besar. Sebab, katanya, jika tidak dilakukan renovasi total maka kerusakan pada bangunan akan selalu ada. “Tidak usah jauh-jauh, ada satu atap seng yang bocor dan sudah diganti dengan yang baru. Namun besoknya, ada lagi yang bocor. Inikan kerja bolak balik. Begitu juga dengan plafon, kejadianya juga begitu. Maksud saya, kalau kita renovasi total maka setiap tahunnya tidak bolak balik memperbaiki. Kalau bicara anggaran memang besar, tapi manfaatnya jauh lebih besar lagi,” katanya. Ditambahkan Rahmad, jika pun tahun ini banyak ditemukan bangunan yang rusak maka hal yang wajar sebab sejak tahun 2007 lalu, kantor Bupati ini tidak pernah dilakukan renovasi secara total. “Sejak selesai dibangun tidak pernah direnovasi habis-habisan. Dan wajar saja banyak ditemukan bangunan yang rusak karena usianya sudah belasan tahun. Ya harapan kami, rencana kegiatan renovasi kantir bupati di tahun 2020 mendatang mendapat dukungan dari semua pihak,” pintanya. (rel)
Dana Kecil, Perawatan Kantor Bupati Buye
Senin 17-06-2019,10:43 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :