Jembrana Mewabah, Sapi Mati Bertambah

Jumat 24-05-2019,09:10 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

MUKOMUKO RU - Ini peringatan penting bagi seluruh masyarakat peternak sapi yang ada di daerah ini. Pasalnya, virus jembrana kembali mewabah. Bahkan data terbaru yang dikantongi Bidang Peternakan di Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Mukomuko, dalam kurun waktu 3 hari ini setidaknya ada 8 ekor ternak sapi milik warga mati. Sebanyak 6 ekor sapi mati terdapat di Desa Pondok Lunang Kecamatan Air Dikit, 1 ekor di Desa Selagan Jaya Kecamatan Kota Mukomuko, dan 1 ekor sapi lainnya terdapat di Pasar Belakang Kelurahan Pasar Mukomuko Kecamatan Kota Mukomuko. “Jadi kalau dihitung seluruh sapi mati akibat positiv jembrana sebanyak 88 ekor. Sebelumnya ada 80 ekor dengan rincian kasus mulai Januari – April, dan sebanyak 8 ekor terdapat pada bulan Mai 2019 ini,” ungkap Kepala Dispertan Kabupaten Mukomuko, Heri Prastyono,S.STP, melalui Kabid Peternakan, Warsiman, S.Pi, ketika dikonfirmasi kemarin. Warsiman memperkirakan untuk kasus jembarana ini masih memiliki peluang untuk bertambah. Meskipun pihaknya bersama petugaas kesehatan hewan telah melakukan upaya vaksinasi terhadap ternak yang berada di daerah kasus jembrana. Hanya saja, karena ketersedian vaksin tidak ada lagi, serta pola kurang pedulinya pemilik ternak terhadap ternak peliharaanya maka kasus jembrana ini makin merajalela. “Kalau pemilik ternak mau ternaknya divaksin maka harus memakai pola swadaya untuk membeli vaksin. Karena ketersediaan vaksin anti jembrana yang ada di dinas tidak ada. Selain itu, untuk mencegahnya maka pemilik ternak juga harus peduli. Caranya jangan meliarkan ternaknya lagi. Karena dari sekian banyak kasus jembrana yang mengakibatkan sapi milik warga mati, rata-rata ternak yang diliarkan pemiliknya,” jelasnya. Sedangkan penularan virus jembaran hingga mengakibatkan puluhan sapi mati, juga karena adanya vaktor kiriman virus sapi dari luar daerah khususnya dari Sumatera Barat. “Mamang hasil penelitian kami, banyak sapi dari luar daerah kondisinya sakut dijual ke daerah Mukomuko. Padahal, sapi yang sakit itu disebabkan jembrana. Itulah salah satu penyebab banyak sapi milik warga di daerah ini mati terserang wabah jembrana,” pungkasnya. (rel)

Tags :
Kategori :

Terkait