Pelototi TPS, Bawaslu Siapkan Rp 400 Juta

ARGA MAKMUR RU - Pengawasan berlapis, bakal digeber Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Tak cuma Panitia Pengawas Desa, wasit pemilu itu, dalam waktu dekat, bakal menambah personel adhoc-nya dengan merekrut Pengawas yang akan ditugaskan di 893 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Anggaran honornya, sudah ada, bahkan sudah disiapkan Rp 400 juta lebih. Ketua Bawaslu Bengkulu Utara (BU), Hj Titin Sunarni, SH, kepada Radar Utara, tidak menyangkal hal ini. Titin membenarkan, dalam waktu dekat pihaknya melalui panwascam, akan melakukan perekrutan Pengawas TPS. \"Tapi yang merekrut panwascam,\" beber Titin dihubungi RU, kemarin. Disinggung soal keberadaan pengawas desa? Titin menerangkan, penempatan pengawas TPS lebih kepada upaya maksimal Bawaslu, dalam menyelenggarakan pengawasan dalam pelaksanaan pemilu. Beberapa dinamika regulasi, kata Titin, menjadi kajian Bawaslu. Semisal, lanjut dia, potensi meningkatkan peran strategis TPS lantaran celah yang diperbolehkan UU Pemilu, soal opsi hitung ulang surat suara dalam pemilu 2019 ini, maksimal hanya bisa dilakukan di pleno kecamatan. \"Belum lagi, seorang pemilih bisa menukar surat suara yang sudah dicoblos, bisa ditukar jika merasa salah coblos. Dengan catatan, surat suara belum dimasukkan ke dalam kotak suara,\" kata dia soal pelototan yang harus dilakukan Bawaslu dan jajarannya. Berbekal dengan dinamika regulasi baik undang-undang hingga aturan turunannya, Titin meminta agar perpanjangan tangan Bawaslu dari kecamatan, desa hingga TPS nantinya, bisa melakukan pengawasan maksimal. Tak cukup itu saja, kata dia, ngelotok aturan, juga akan menjadi \"senjata\" penting dalam mengawasi pemilu. \"Misal, soal ganti surat suara itu cuma bisa dilakukan sekali oleh seorang mata pilih dan wajib tertib administrasi pula. Ini pun mesti paham,\" wejangnya. Soal gaji? kerja pengawas TPS yang bisa dibilang kerja sehari dihitung sebulan itu, bakal dibayar negara sebanyak Rp 450 ribu. \"Masa kerjanya sebulan,\" pungkasnya. (bep)