Di Daerah Tertinggal
KUPANG – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) melakukan pilot project pengenalan peralatan HaloHola di SMA Negeri 1 Semau, Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Jumat (28/9). HaloHola merupakan alat distribusi konten untuk edukasi berbasis digital yang dapat diakses tanpa paket internet.
“Kami bekerja sama dengan Tim HaloHola mengenalkan alat ini untuk membantu akselerasi akses pendidikan di daerah tertinggal. Setelah Kupang, kami akan mencobanya di Kabupaten Mappi, Papua. Pilot project ini akan ada di beberapa daerah tertinggal,” tutur Direktur Jenderal PDT Samsul Widodo, saat pengenalan HaloHola.
Dengan jarak tempuh sekolah yang mencapai 90 menit dari Pelabuhan Semau serta kondisi sinyal yang masih sulit, HaloHola diharapkan dapat menjadi alternatif sumber pembelajaran bagi siswa SMP dan SMA. Pengaplikasian HaloHola dilakukan dengan menggunakan wifi dan streaming offline tanpa perlu menggunakan paket data/ pulsa/ sinyal pada telepon pintar.
Kemendes PDTT Kenalkan HaloHola sebagai Alternatif Media Belajar
Minggu 30-09-2018,17:50 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :