Gempur Desak Kakanwil Kemenag Provinsi Dicopot

BENGKULU RU - Aksi massa yang menamakan dirinya Gerakan Muda Peduli Rakyat (Gempur) Provinsi Bengkulu, Senin (29/1) kemarin menggelar aksi demonstrasi didepan Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi. Menariknya, dalam aksi tersebut massa meminta agar Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Drs. H. Bustasar MS, M.Pd dicopot dari jabatannya. Selain itu, massa juga mendesak Polda Bengkulu untuk mengusut tuntas dugaan pungutan liar (Pungli) dilingkungan Kanwil Kemenag tersebut. \"Kita minta agar Plt Gubernur dan Ketua DPRD Provinai mengeluarkan rekomendasi kepada Menteri Agama RI untuk mencopot jabatan Bustasar sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu. Karena tindakannya yang diduga melakukan praktik Pungli, telah mencoreng lembaga Kemenag,\" kata Ketua Gempur, Kasrul Pardede. Bukan hanya nama Kementrian yang tercoreng, tetapi juga dunia pendidikan terutama tingkatan Madrasah di Provinsi Bengkulu ini atas dugaan pungli itu. \"Kami menilai, eksekutif dan legislatif di Provinsi ini tidak bisa berdiam diri saja. Jadi tidak ada salahnya juga mendorong agar kepolisian mengusut tuntas dugaan Pungli tersebut hingga ke akar-akarnya,\" harap Kasrul. Karena, lanjut Kasrul, sesuai Peraturan Presiden No 87 tahun 2016, sekecil apapun dugaan Pungli yang dilakukan maka wajib diusut sampai tuntas. \"Kita berharap tidak ada pihak yang menutup mata atas dugaan ini,\" kata Kasrul saat aksi di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu yang diterima langsung anggota Komisi I DPRD, Siption Muhady, S.Ag. Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Siption Muhady, S.Ag, dihadapan massa aksi menyampaikan, terkait tuntutan massa terlebih dahulu akan disampaikannya pada unsur pimpinan DPRD sesegera mungkin. \"Pada perinsipnya kita sangat mendukung Pungli ini diusut. Menyangkut rekomendasi yang diminta massa, tentu saja ada prosedur yang harus dilalui,\" ujar Siption. Terpisah, Kakanwil Kemenag Provinsi, Bustasar ketika dikonfirmasi terkait aksi itu terkesan lebih irit bicara atau memberikan berkomentar. \"Saya tidak mengerti dengan tuntutan massa, karena saya sudah menjalankan kepemimpinan ini dengan sebaik mungkin,\" singkatnya. (tux)