Asal Usul Istilah Pria Hidung Belang, Berawal dari Seorang Prajurit yang Main Hati Hingga Berujung Dieksekusi

Asal Usul Istilah Pria Hidung Belang, Berawal dari Seorang Prajurit yang Main Hati Hingga Berujung Dieksekusi

Asal Usul Istilah Pria Hidung Belang, Berawal Dari Seorang Prajurit Yang Main Hati Hingga Berujung Di Eksekusi.--

RADARUTARA.ID - Dalam abad ke-17, tepatnya pada tanggal 19 Juni 1629 di Kota Batavia, Hindia Belanda, istilah "lelaki hidung belang" muncul. Waktu itu, Batavia dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen.

Di masa pemerintahan Coen, hukuman mati diterapkan secara tegas, terutama kepada pelanggar hukum. Salah satu cerita yang sangat dikenal adalah eksekusi seorang prajurit Belanda bernama Pieter Contenhoef.

Ketika prajurit kompeni seperti Contenhoef ditempatkan di Batavia, mereka dilarang membawa istri, tetapi mereka boleh menjalin hubungan dengan perempuan Eropa atau pribumi. Aturan ini mengakibatkan banyak perempuan pribumi menjadi pasangan pria Belanda, baik resmi maupun tidak resmi, yang sering disebut sebagai nyai atau gundik.

Pieter Contenhoef, yang bertugas sebagai pengawal kastil Batavia, sering keluar masuk rumah Gubernur Jenderal. Dia memiliki hubungan romantis dengan Saartje Specx, putri angkat Coen yang masih sangat muda pada saat itu.

BACA JUGA:Tuah Burung Perkutut, Mendatangkan Kekayaan untuk Orang dengan 7 Profesi Ini, Apa Kamu Termasuk?

Saartje, yang merupakan keturunan Asia dari ibunya, tidak berhak tinggal di Belanda berdasarkan peraturan VOC. Oleh karena itu, dia tinggal bersama Coen di Batavia.

Dalam buku berjudul "Sara Specx," ditulis oleh Tjoa Piet Bak dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1926, diceritakan bahwa Saartje jatuh cinta pada Pieter Contenhoef, seorang prajurit tampan. Mereka menjalin hubungan asmara, yang akhirnya terbongkar.

Kabar hubungan mereka mencapai Coen, yang sangat marah. Coen menjatuhkan hukuman mati pada Pieter Contenhoef, dan sebelum eksekusi, ia mencoreng hidung Pieter sebagai penghinaan.

BACA JUGA:Gus Baha: Jika Ingin Punya Anak yang Sholeh, Jangan Ucapkan Hal ini kepada Mereka, Dosa Terancam Tak Diampuni

Setelah eksekusi, hidung Pieter yang terlihat belang-belang menjadi simbol istilah "lelaki hidung belang" yang digunakan untuk menggambarkan pria nakal.

Saartje nyaris mendapatkan hukuman serupa, tetapi akhirnya dia selamat. Meskipun demikian, dia dicambuk di depan banyak orang dan jenazah kekasihnya.

Setelah kejadian tersebut, Coen meninggal dunia, dan Jacquees Specx, ayah Saartje, menjadi Gubernur Jenderal. Saartje kemudian menikah dengan Georgius Candidius dan pergi ke basis dagang Belanda di Formosa, di mana dia meninggal dunia pada usia 19 tahun, sekitar tahun 1636.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: