Misteri Bunga Kantil, Kerap Jadi Media Penolak Santet dan Pemanggil Roh Halus

Bunga kantil tak hanya dipercaya sebagai media penangkal, tetapi juga memiliki peran dalam ritual yang lebih kompleks.

Dalam beberapa tradisi, bunga kantil digunakan sebagai alat pemanggilan roh halus dalam upacara tertentu.

Masyarakat percaya bahwa bau harum bunga kantil memiliki daya tarik tersendiri bagi makhluk halus, sehingga digunakan dalam ritual-ritual yang bertujuan untuk berkomunikasi dengan roh-roh yang sudah meninggal atau makhluk gaib lainnya.

Ritual pemanggilan roh ini biasanya dilakukan oleh dukun atau orang yang dianggap memiliki kemampuan spiritual tertentu.

Bunga kantil diletakkan di altar atau tempat yang dianggap sakral, kemudian doa-doa atau mantra tertentu dibacakan untuk meminta bantuan atau berkomunikasi dengan roh halus yang dipanggil.

Di beberapa daerah, bunga kantil juga dianggap sebagai simbol kesucian, sehingga dipercaya dapat menjadi media yang “mendamaikan” roh-roh yang gelisah agar dapat beristirahat dengan tenang.

Kisah Mistis di Balik Bunga Kantil

Di sebuah desa, ada sebuah cerita yang masih diingat oleh banyak orang hingga kini.

Seorang wanita yang sangat terganggu oleh serangan santet dan penyakit aneh yang dideritanya, akhirnya mendatangi seorang dukun yang dikenal memiliki kemampuan spiritual tinggi.

Dukun tersebut menyarankan untuk membawa bunga kantil dalam ritual pembersihan energi negatif.

Setelah mengikuti petunjuk dukun tersebut, wanita itu mulai rutin meletakkan bunga kantil di sudut-sudut rumah dan menyusunnya di altar khusus.

Dalam waktu singkat, wanita itu mulai merasa perbedaannya: sakit yang ia derita perlahan menghilang, dan energi negatif yang sebelumnya mengganggu kehidupannya mulai mereda.

Sejak saat itu, ia tidak hanya percaya bahwa bunga kantil memiliki kekuatan penangkal santet, tetapi juga sebagai pelindung bagi keluarganya.

Bunga Kantil: Kekuatan atau Mitos?

Meskipun banyak yang percaya pada kekuatan mistis bunga kantil, ada pula yang berpendapat bahwa semua itu hanyalah bagian dari kepercayaan turun-temurun dan bukanlah fakta yang bisa dibuktikan secara ilmiah.

Sumber: