PLN

Menghadapi Tantangan Iklim, Proyeksi Cuaca Indonesia 2025

Menghadapi Tantangan Iklim, Proyeksi Cuaca Indonesia 2025

Menghadapi Tantangan Iklim: Proyeksi Cuaca Indonesia 2025--

Yang menarik, sekitar 67% wilayah Indonesia berpotensi mendapatkan curah hujan tinggi, melebihi 2.500 milimeter per tahun.

Wilayah-wilayah tersebut meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, hingga Papua.

Sementara itu, 15% wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan di atas normal, tersebar di beberapa bagian Pulau Sumatera, Kalimantan Timur, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku, dan Papua bagian tengah.

Di sisi lain, terdapat 1% wilayah yang akan mengalami curah hujan di bawah normal, terutama di sebagian kecil Sumatera Selatan bagian barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, dan Papua Barat bagian utara.

Ardhasena Sopaheluwakan, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, menyoroti bahwa kondisi curah hujan yang diprediksi normal hingga di atas normal ini sebenarnya membawa potensi positif bagi sektor pertanian.

Kondisi ini dinilai sangat mendukung upaya peningkatan produktivitas tanaman pangan di wilayah-wilayah sentra produksi.

Bahkan untuk daerah yang diprediksi mengalami curah hujan di bawah normal, masih memungkinkan untuk melakukan adaptasi melalui penyesuaian pola tanam dan pemilihan bibit yang sesuai.

Namun, proyeksi cuaca ini juga membawa sejumlah peringatan akan potensi bencana hidrometeorologi.

Wilayah-wilayah dengan curah hujan di atas normal perlu mewaspadai risiko banjir dan tanah longsor, terutama saat puncak musim hujan.

Sebaliknya, daerah dengan curah hujan di bawah normal harus siap menghadapi potensi kekeringan dan kebakaran hutan, khususnya selama musim kemarau.

Mengingat adanya fenomena La Nina lemah di awal 2025, terdapat kemungkinan peningkatan curah hujan hingga 20% di atas normal yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.

Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bencana tersebut.

Meskipun prediksi curah hujan cenderung di atas normal pada periode Juli-September 2025, kewaspadaan terhadap risiko kekeringan dan kebakaran hutan tetap perlu dijaga, mengingat catatan historis yang menunjukkan bahwa kejadian tersebut selalu terjadi setiap tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: