Hati-hati, 4 Hal Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Bruntusan!

Kondisi stres dapat meningkatkan produksi hormon seperti kortisol, yang dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak minyak. Minyak berlebih inilah yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan bruntusan.

Stres juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Fluktuasi hormon yang disebabkan oleh stres dapat meningkatkan produksi minyak sehingga memicu bruntusan.

Kurang tidur juga dapat menjadi faktor selanjutnya, karena jika tidurmu kurang, maka kulit akan mengalami hambatan dalam proses regenerasi dan perbaikan.

Sehingga menyebabkan kulit tampak kusam dan rentan terhadap masalah wajah termasuk bruntusan.

Kurang tidur juga dapat memperburuk kesehatan kulit secara umum karena mengurangi kemampuannya untuk melawan iritasi dan peradangan, yang dapat memicu bruntusan dan masalah kulit lainnya.

4. Paparan Lingkungan dan Polusi 

Paparan terhadap polusi udara, debu, atau kontaminan lingkungan dapat menjadi penyebab bruntusan selanjutnya. 

Polusi udara mengandung berbagai kontaminan seperti  debu, partikel halus, dan zat kimia yang dapat menempel pada kulit dan menyumbat pori-pori.

Pori-pori yang tersumbat oleh kotoran ini dapat menyebabkan peradangan dan bruntusan. 

Kontaminan seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan ozon dalam polusi udara dapat menyebabkan iritasi kulit dan meningkatkan peradangan. Kulit yang teriritasi dapat mengembangkan bruntusan sebagai respons terhadap iritasi tersebut.

Terpapar polusi secara terus-menerus juga dapat merusak lapisan pelindung kulit (barrier kulit) yang berfungsi untuk melindungi kulit dari iritan dan menjaga kelembapan.

Kerusakan pada barrier kulit dapat menyebabkan kulit menjadi kering, teriritasi, dan lebih rentan terhadap masalah wajah.

Sumber: