Doa Saat Melihat Awan Hitam dan Angin Kencang Agar Tidak Menjadi Bencana

RADARUTARA.ID - Doa ketika melihat awan hitam pekat atau mendung tebal bisa diamalkan saat menghdapai cuaca ekstrem seperti sekarang ini. Langit cerah dan panas menyengat, tetapi secara mendadak berubah mendung dan hujan disertai petir biasanya sering terjadi.

Berikut doa yang dibaca Rasulullah SAW saat melihat awan hitam kelam (mendung tebal). Rasulullah SAW akan bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung memanjatkan doa, seperti yang tercantum dalam hadis yang diriwayatkan Imam Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Imam al-Baihaqi ini.

Diriwayatkan Sayyidah Aisyah Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW saat melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, walaupun beliau sedang melakukan sholat, lalu berucap:

BACA JUGA:Ini Doa yang Dibaca Malaikat untuk Orang yang Berwudhu Sebelum Tidur

BACA JUGA:Rekomendasi Lensa Tambahan untuk Kamera Hp, Cocok Dibawa saat Nonton Konser!

“Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ”

(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan awan ini).

Dan saat turun hujan, beliau berucap:

“Allahumma shayyiban nâfi’an”

(Ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan).

Doa Ketika Angin Kencang

Semenrara ketika angin kencang, berikut ini doa yang dibaca:

Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ fîhâ wa khairamâ ursilat bih, wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîhâ wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj‘alhâ rahmatan wa lâ taj‘alhâ ‘adzâban. Allâhummaj‘alhâ riyâhan wa lâ taj‘alhâ dharûratan.

Artinya, “Wahai Tuhanku, aku minta kepada-Mu kebaikan ini angin, kebaikan barang yang ada di dalamnya, dan kebaikan barang yang diutus melaluinya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan ini angin, kejahatan barang yang ada di dalamnya, dan kejahatan barang yang diutus melaluinya. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin manfaat dan jangan jadikan ini sebagai angin bahaya,”

Sumber: