Miris SD di Bengkulu Utara ini Kekurangan Murid, Total Hanya 28 Siswa

PADANG JAYA, RADARUTARA.ID - Sebuah Sekolah Dasar Negeri di Bengkulu Utara hanya memiliki 28 siswa, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.

Bahkan di sekolah yang letaknya di keramaian di Desa Marga Sakti di Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara ini  hanya ada 7 orang siswa baru selama PPDB Tahun 2024.

Pantauan radarutara.id, sekilas tak terlihat berbeda dengan sekolah pada umumnya. Mulai dari kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasanya. 

Sekolah Dasar ini hanya memiliki 28 siswa dari kelas 1 sampai kelas 6. Padahal, jumlah guru dan kondisi ruangan belajar sangat memadai.

Secara geografisnya, Sekolah Dasar Negeri 096 Bengkulu Utara ini sangat strategis. Namun berbagai upaya yang telah dilakukan oleh sekolah belum juga dapat menyakinkan para orang tua untuk sekolah di SDN 096 Bengkulu Utara

BACA JUGA:Dampak Kemarau Mulai Terasa, Petani Terancam Tak Bisa Produksi Padi di Musim Tanam ke Dua

Saat dibincangi, Kepala SDN 096 Bengkulu Utara, P. Murtiningsih menuturkan bahwasanya sekolah yang ia pimpin sudah mengalami peningkatan, khususnya di bidang infrastruktur dan semangat para dewan gurunya.

Meski begitu, jumlah siswa yang mendaftar disekolahnya belum sesuai diinginkan oleh sekolah, yakni hanya 7 siswa.

"Tahun ini hanya kebagian 7 anak baru, sementara target kami hanya 15 anak,"jelasnya.

Kepsek ini mengakui, banyak faktor yang mempengaruhi kurangnya siswa disekolahnya. Seperti keberadaan sekolah di Desa Marga Sakti sendiri ada 4 sekolah dasar.

"Belum ditambah sekolah dari desa tetangga, letaknya tak jauh dari sekolah kami, sehingga kami yang paling sedikit mendapatkan siswa,"imbuh kepsek.

BACA JUGA:Kata KPU Caleg Terpilih Bisa Gagal Dilantik Hanya Gara-gara Hal Ini

Meskipun memiliki dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) paling sedikit di bandingkan 34 sekolah di bawah Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Bengkulu Utara, Kecamatan Padang Jaya dan Giri Mulya, lantas tidak membuat semangat guru sekolah ini pudar dalam mengajar.

"Dana BOS kami hanya Rp28 juta dalam setahun, meski dengan berbagai kekurangan, kami tetap melaksanakan belajar mengajar layaknya sekolah lain,"ucapnya.

Sumber: