Siasati Anomali Cuaca dan Jaga Produksi Pangan, Kementan Salurkan Bantuan Pompa Air ke Poktan di Bengkulu Utar

Siasati Anomali Cuaca dan Jaga Produksi Pangan, Kementan Salurkan Bantuan Pompa Air ke Poktan di Bengkulu Utar

Sekretaris Dirjen Kementan RI saat menyerahkan bantuan alat pertanian berupa mesin pompa air--

RADARUTARA.ID- Anomali cuaca yang terjadi saat ini dapat mengancam ketahanan pangan di seluruh daerah di Indonesia, khususnya Provinsi Bengkulu. Itu, terjadi karena Anomali cuaca atau karakter cuaca yang sering berubah-ubah saat ini membuat kegiatan lumbung pangan di daerah irigasi (DI) tidak berjalan optimal.

Untuk mengantisipasi dampak-dampak serius yang ditimbulkan akibat anomali cuaca, tersebut khususnya di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Maka telah disalurkan bantuan alat pertanian berupa mesin Pompa Air sebanyak 11 unit kepada kelompok tani (Poktan) di Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) dan Kecamatan Putri Hijau di Desa Karya Jaya, pada Kamis (4/7) hari, ini.

Penyerahan alat pertanian berupa mesin pompa air, ini diserahkan langsung oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang diwakili oleh Sekretaris Ditjen Kementan RI, Dr Yudi Sastro, MP, kepada masing-masing Ketua Poktan di dua kecamatan dan turut disaksikan oleh Dandim 0423 Bengkulu Utara, Sekda Bengkulu Utara, Kadis Pertanian Provinsi Bengkulu, Kadis Pertanian Bengkulu Utara, unsur Tripika Kecamatan MSS dan Kecamatan PH serta jajaran aparatur Pemdes Karya Jaya.

Dalam arahannya, Sekretaris Ditjen Kementan RI, Yudi Sastro, MP, mengatakan, bahwa saat ini krisis pangan telah menjadi ancaman bagi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu penyebab krisis pangan, itu diantaranya akibat terjadinya anomali cuaca.

"Posisi saat ini ada 58 negara kekurangan pangan serta 900 juta orang saat, ini dalam keadaan kekurangan pangan. Sementara di Indonesia saat, ini sekitar 6-17 persen rentan pangan. Menurut BMKG salah satu pemicunya adalah anomali cuaca. Dimana yang seharusnya kemarin kemarau menjadi hujan dan sebaliknya. Keadaan, inilah yang saat ini harus kita antisipasi bersama-sama agar pasokan pangan kita tetap terjaga," ujar Yudi disela agendanya dalam menyerahkan sekaligus memberikan arahan kepada Poktan di Desa Karya Jaya pada Kamis (4/7) hari ini.


Uji coba pompa air bantuan dari Kementan RI --

Di sisi lain, Yudi mengakui, bahwa 40 persen DI di Bengkulu mengalami permasalahan pada pasokan airnya. Artinya, 40 persen irigasi premier di Bengkulu ini ketika musim kemarau tidak ada airnya dan sampai hari, ini masih menjadi persoalan serius bagi petani di Bengkulu dalam menjaga produksinya.

"Kondisi, ini sudah disampaikan Kementan RI ke PUPR RI. Tapi nunggunya masih lama sekali. Sehingga hari, ini pak Menteri Pertanian berinisiatif menambah program perpompaan sebagai solusi jangka pendek. Jadi, manfaatkan bantuan ini. Kalau kurang silahkan ajukan lagi, dengan catatan harus ada air di wilayah tersebut. Seandainya tidak ada air, akan kita bantu dengan air pump. Silahkan Poktan membuat RAB diajukan ke pusat," tandas putra daerah asli Bengkulu ini.

Selanjutnya, Kadis TPHP Bengkulu Utara, Abdul Hadi, SPT, MM, mengucapkan terimakasih atas perhatian yang telah diberikannya melalui penyaluran alat pertanian berupa pompa air untuk Poktan di Kabupaten Bengkulu Utara.

Diharapkan Abdul Hadi, bantuan mesin pompa air yang diterima oleh Poktan, ini dapat menjadi solusi jangka pendek dalam menjaga produksi pangan di Bengkulu Utara ditengah ancaman krisis pangan yang disebabkan oleh banyak faktor saat ini.

"Minimal petani kita akan lebih siap dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk saat terjadinya anomali cuaca nantinya. Konkretnya, krisis air yang biasanya terjadi disaat musim kemarau bisa disiasati dengan mesin pompa air tersebut. Sehingga produksi pertanian kita khususnya di wilayah MSS dan Putri Hijau tetap terjaga," tandas Abdul Hadi.

BACA JUGA:Mulai Besok Jembatan di Air Muring Akan Ditutup Selama 4 Bulan, Khusus Kendaraan Jenis Ini Tidak Bisa Lewat

Lebih jauh, Abdul Hadi berharap, kedepan perhatian di sektor pertanian dapat dikucurkan secara berkesinambungan oleh Kementan RI kepada petani di Bengkulu Utara.

"Khususnya kepada Kementerian PUPR RI, kami harapkan nantinya dari komunikasi yang dijalin oleh Kementan RI, seluruh daerah irigasi tersier yang saat ini sedang rusak dan menjadi domain Kementrian PUPR RI bisa tertangani," pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: