Hati-hati HP Android Merek Ini Paling Gampang Diserang Malware

Hati-hati HP Android Merek Ini Paling Gampang Diserang Malware

Hati-hati HP Android Merek Ini Paling Gampang Diserang Malware--

RADARUTARA.ID- Android adalah sistem operasi paling populer di dunia. Setidaknya 3,9 miliar orang di 190 negara menggunakan sistem operasi tersebut. 

Tapi sayangnya, dengan adopsi yang masif, HP Android justru memiliki risiko keamanan yang mengkhawatirkan. Malware Android yang merupakan software berbahaya pengancam privasi, keamanan dan integrasi data, ditemukan marak di beberapa negara. 

Format Malware biasanya muncul dalam beberapa bentuk. Diantaranya adalah ransomware, spyware dan adware. Biasanya, malware akan menyusup melalui modus penyerangan website, phising, hingga memanfaatkan celah pada sistem.

Diketahui, Check Point Research (CPR) mengidentifikasi beberapa aktor yang mengancam keamanan HP Android dengan menggunakan Rafel, yakni software terbuka (open-source) dengan sifat remot alias RAT.

BACA JUGA:Bisa Bahaya, Ini 4 Waktu 'Terlarang' untuk Minum Kopi

Penemuan grup mata-mata yang menggunakan Rafel dalam melancarkan aksinya tumbuh signifikan. Mmberdasarkan temuan CPR, sampel dari Android RAT pada 120 server pengontrol menemukan ada beberapa negara yang menjadi target serangan paling besar.

Masing-masing adalah Indonesia, Amerika Serikat (AS), dan China, dikutip dari laman resmi CPR, Senin 1 Juni 2024.

Umumnya, korban menggunakan HP Samsung, Xiaomi, Vivo dan Huawei. Tidak hanya dari sisi merek HP yang digunakan, CPR juga mengidentifikasi sistem operasi Android yang paling rentan diserang.

Android 11 menjadi sistem operasi yang paling banyak ditargetkan, yakni sebanyak 21,4%. Selanjutnya disusul Android 8 dan Android 5 yang masing-masing 17,9%.

"Sistem operasi Android versi baru secara umum lebih menantang bagi malware untuk menyusup dan melakukan aksi berbahaya," jelas dalam laman tersebut.

BACA JUGA:Begini Cara Memindahkan Meteran Listrik Supaya Tidak Kena Denda

Secara umum, sebanyak 87% perangkat yang terserang menggunakan Android lawas yang sudah tak diperbarui dan tak mendapat dukungan keamanan.

Ada tiga bentuk serangan yang paling umum dilancarkan. Pertama, ransomware yang mengunci akses korban ke data-data penting mereka.

Kedua, bocoran pesan otentikasi dua faktor (2FA), yang mengelabui sistem keamanan pengguna dalam mengakses data penting mereka. Terakhir, perintah dan kontrol Rafel meretas situs pemerintah dan menginfeksi pengguna Android yang melaporkan situs tersebut.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: