Duhh Pak Gubernur! Tiga Titik Jalan Provinsi di Tanjung Alai Longsor, Kapan Ditangani?
Salah satu badan jalan di Desa Tanjung Alai yang tengah longsor--
RADARUTARA.ID- Miris, kerusakan infrastruktur jalan disepanjang link Ketahun-Napal Putih khususnya di wilayah Desa Tanjung Alai, Kecamatan Napal Putih kian parah.
Sesuai data dan informasi yang berhasil dihimpun oleh radarutara.id Selasa (4/6) hari, ini. Sedikitnya ada tiga titik badan jalan di sepanjang Desa Tanjung Alai yang terhubung langsung dengan Desa Jabi dan Desa Talang Berantai, Kecamatan Ulok Kupai dalam kondisi terkikis oleh longsor.
Bahkan, beberapa titik longsor yang terjadi saat ini mulai memakan separo dari badan jalan dan terus meluas ketika hujan dengan intensitas deras menghantam wilayah tersebut.
"Dari satu titik dibiarkan (tidak ditangani) sekarang total jalan di jalan poros desa kami yang longsor totalnya sudah ada tiga titik. Semuanya dalam kondisi rusak parah dan nyaris memutus akses jalan utama," ujar Sekdes Tanjung Alai, Sutrianto.
Badan jalan di Tanjung Alai yang alami longsor dan mulai mengikis badan jalan--
Dikatakan Sutrianto, selain diduga akibat dampak aktivitas pertambangan. Longsor yang mengikis jalan poros milik provinsi di desanya tersebut juga semakin parah akibat dampak cuaca hujan dengan intensitas deras yang setiap hari menguyur wilayah Kecamatan Napal Putih dan sekitaranya. Sutrianto, khawatir, apabila keadaan ini tidak segera ditangani, longsor yang mengikis badan jalan akan semakin luas dan bisa membuat akses jalan di desanya terputus.
"Sekarang aja kendaraan masyarakat yang ingin mengeluarkan hasil perkebunan, mengantar hasil perkebunan ke pabrik, aktivitas masyarakat umum yang berpergian ke Napal Putih-Ketahun harus hati-hati saat melintasi titik longsoran itu. Karena jika kurang waspada, kendaraan yang lewat bisa terguling" ungkapnya.
Lebih jauh Sutrianto, mendesak jajaran Pemprov Bengkulu agar tanggap dan segera menangani kerusakan infrastruktur yang terjadi di sepanjang link jalan Napal Putih-Ketahun khususnya di Desa Tanjung Alai ini.
"Tolong lah pak Gubernur, jika tidak segera ditangani jalan di desa kami akan putus. Setiap tahun Pemprov Bengkulu menerima pendapatan dari hasil pertambangan di wilayah desa kami. Tapi, untuk menangani akses jalan di desa kami saja sampai hari, ini tidak pernah mampu," demikian Sutrianto.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: