Terkuak! Ternyata Ini Alasan Kenapa Orang Sunda Tidak Boleh Menikah dengan Orang Jawa

Terkuak! Ternyata Ini Alasan Kenapa Orang Sunda Tidak Boleh Menikah dengan Orang Jawa

Terkuak! Ternyata Ini Alasan Kenapa Orang Sunda Tidak Boleh Menikah dengan Orang Jawa--

RADARUTARA.ID- Mungkin Anda semua sering mendengarkan mitos soal orang Sunda yang tidak boleh menikah dengan orang Jawa. Menurut mitosnya, apabila orang Sunda dan Jawa menikah, maka pernikahan tersebut tidak akan awet atau akan berakhir dengan perpisahan. 

Ternyata, bukan tidak langgeng, sejumlah mitos juga mengatakan jika orang Sunda dan Jawa menikah hidupnya akan melarat dan tidak bahagia alias sering bertengkar. 

Namun kenyatannya, ada beberapa alasan lain yang menyebabkan kenapa orang Sunda tidak boleh menikah dengan orang Jawa. Berikut, ini adalah alasan mengapa orang Sudan dan Jawa tidak boleh menikah. 

Pada dasarnya, tidak ada literatur yang mengatakan jika orang Sunda tidak boleh menikah dengan orang Jawa. Tapi, seiring berjalannya waktu mitos itu terlihat dipengaruhi oleh perang Bubat pada zaman dahulu. 

BACA JUGA:Hati-hati! Jemaah Haji 2024 Harus Patuhi 6 Larangan Ini Saat di Masjid Nabawi

Tragedi perang Bubat, ini berawal dari niatan Prabu Hayam Wuruk yang ingin memperistri Putri Dyah Pitaloka Citraresmi yang berasal dari tanah Sunda. Keinginan Hayama Wuruk, konon berawal dari beredarnya lukisan Putri Dyah Pitaloka di Majapahit. 

Lukisan, itu digambarkan secara diam-diam oleh seorang seniman di masa itu. Singkatnya, Hayam Wuruk berniat memperistri Dyah Pitaloka dengan didorong alasan politik yakni, mengikat persekutuan dengan Negeri Sunda. 

Pada akhirnya, setelah mendapat restu dari kerajaan Majapahit, Hayam Wuruk, mengirim surat kehormatan ke Maharaja Linggabuana. Dari situlah, akhirnya rencana pernikahan Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka, digelar di Majapahit. 

Namun menurut Kidung Sundayana, timbul niat Mahapatih Gajah Mada untuk menguasai Kerajaan Sunda. Selain itu, Gajah Mada pun ingin memenuhi Sumpah Palapa yang pernah dibuatnya, pada masa sebelum Hayam Wuruk naik tahta.

BACA JUGA:4 Misteri tentang Gunung Kelud, Ada Jalan Misteri yang Belum Terpecahkan

Dengan maksud itu, Gajah Mada, membuat alasan jika kedatangan rombongan Sunda di Pesanggrahan Bubat, adalah bentuk penyerahan diri Kerajaan Sunda kepada Majapahit.

Lalu Gajah Mada mendesak agar Hayam Wuruk menerima Dyah Pitaloka bukan sebagai pengantin, tetapi sebagai tanda takluknya Negeri Sunda.

Tidak hanya itu, Gajah Mada pun ingin pengakuan superioritas Majapahit atas Sunda di Nusantara.

Hingga akhirnya perang tidak terelakkan, Kerajaan Sunda yang terkejut dengan perlakuan Gajah Mada tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: