Ini Alasan Arab Saudi Ikut Kompetisi Miss Universe, Ada Apa?

RADARUTARA.ID - Rumy Al-Qahtani merupakan wanita pertama asal Arab Saudi yang mengikuti ajang kompetisi ratu sejagad atau bisa dikenal dengan Miss Universe.

Melalui unggahan di akun Instagram miliknya, Rumy Al-Qahtani mengaku senang dan merasa terhormat, karena bisa mewakili negaranya dalam kontes kecantikan dunia tersebut.

"Saya merasa terhormat bisa berpartisipasi dalam Miss Universe International 2024," tulis Rumy dalam akun Instagramnya.

Padahal seperti yang kita ketahui bahwa selama ini, negara yang menerapkan hukum syariat Islam tersebut tidak pernah ikut serta dalam ajang Miss Universe.

Bahkan Arab Saudi juga melarang penayangan film di bioskop dan memisahkan tempat umum berdasarkan gender.

BACA JUGA:Wujudkan Kemandirian Pangan di Pulau Enggano, Prajurit TNI Gotong Royong Perbaiki Irigasi Sawah

Di Arab Saudi juga menerapkan kode etik dan polisi moral sehingga wanita mempunyai aturan yang ketat dalam berbusana.

Lalu, kenapa saat ini Arab Saudi Saudi mengizinkan perempuan ikut serta dalam kompetisi Miss Universe?

Berdasarkan laporan Economic Times, terobosan Miss Universe ini muncul saat Arab Saudi terus berupaya memodernisasi serta mendiversifikasi ekonominya.

Selama ini, Arab Saudi sangat bergantung dengan minyak sebagai sumber pemasukan utama negaranya. Sejak MbS menjabat sebagai Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri, Arab Saudi terus berupaya mencari sumber keran uangnya selain dari minyak.

MbS pun akhirnya melihat peluang mengembangkan investasi bisnis sampai pariwisata Arab Saudi. Hal tersebut tencantum dalam Visi 2030 Saudi yang ia gencarkan.

BACA JUGA:Resep Brownies Cream Cheese, Menu Dessert Favorit Keluarga

Sejak saat itu, MbS pun terus berusaha mengubah citra Arab Saudi menjadi negara yang lebih moderat. Alasan utamanya yaitu demi menarik turis dan investasi asing.

Selain itu, MbS juga mencabut beberapa aturan konservatif di Arab Saudi seperti larangan mengemudi bagi wanita, mengizinkan kaum wanita bepergian jauh tanpa wali, dan mengikutsertakan kaum wanita dalam angkatan bersenjata negara.

Sumber: