Pemerintah Tak Kunjung Alokasikan Anggaran untuk Tangani Jembatan Karya Jaya, Hariyadi: Nunggu Ambruk!

Pemerintah Tak Kunjung Alokasikan Anggaran untuk Tangani Jembatan Karya Jaya, Hariyadi: Nunggu Ambruk!

Kondisi Jembatan Air Mumbang Karya Jaya yang semakin memprihatinkan namum jauh dari perhatian pemerintah--

RADARUTARA.ID- Dipastikan, hingga memasuki TA 2024 ini. Pemerintah tak kunjung memberikan kepastian dan perhatiannya untuk mengakomodir usulan penanganan akses jembatan penghubung antar desa dan kecamatan yang terletak di jalan poros Desa Karya Jaya, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara.

Padahal warga berharap, setelah sekian tahun lamanya berkali-kali di usulkan dan sampai kondisinya yang saat ini kian memprihatinkan, jembatan yang melewati aliran sungai Mumbang itu bisa ditangani.

"Nyatanya sampai tahun 2024, ini juga belum ada perhatian dari pemerintah. Ya sudah lah, nunggu ambruk saja," ungkap salah satu warga Desa Karya Jaya, Hariyadi, dengan nada kesal Minggu (4/2) hari ini.

BACA JUGA:Bawa Kipas Angin Sendiri, Anggaran Rp4 Miliar untuk Bangun Puskesmas Protoype Sebelat Tak Cukup Buat Beli AC

BACA JUGA:Dituntut Jaga Keamanan di TPS saat Pemilu 2024, Segini Ternyata Honor Anggota Linmas

Dikatakan Hariyadi, usulan terhadap penanganan jembatan Air Mumbang di Desa Karya Jaya, ini sudah bersifat urgen. Mengingat kata Hariyadi, sebagian besar konstruksi jembatan saat, ini sedang rusak parah dan terancam putus.

"Sementara jika jembatan, itu putus dampaknya akan sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat khususnya di Kecamatan MSS dan Kecamatan Putri Hijau. Untuk, itu kami berharap sebelum kerusakan makin parah dan jembatan putus, tolong segera ditangani. Apa sih beratnya bagi pemerintah? Secara prosedur kami sudah berulang kali mengusulkan baik ke kabupaten maupun provinsi," imbuhnya.

Lebih jauh, Hariyadi, menilai bahwa kekuatan jembatan di jalan poros desanya, itu tidak akan bertahan lama lagi. 

"Kalau saja turun hujan deras dan air sungai meluap, kemungkinan besar jembatan akan roboh. Karena kekuatan konstruksi jembatan di bawah sudah banyak patah dan rusak," demikian Hariyadi.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: