Bagaimana Nasib Bumdes Selubuk?Kabarnya Pernah Dapat Bantuan Hingga Miliaran Rupiah

RADARUTARA.ID - Lirikan Aparat Penegak Hukum (APH) saat ini tampaknya memang tengah berfokus pada pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Apalagi teranyar Kejaksaan Negeri Bengkulu Utara juga telah menaikkan status pengusutan BUMDes Gardu Kecamatan Arma Jaya dari Penyelidikan ke Penyidikan.

Berbicara mengenai BUMDes, salah satu BUMDes yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara dan sempat menjadi sorotan adalah BUMDes yang dimiliki oleh Desa Selubuk Kecamatan Air Napal.

Bagaimana tidak, BUMDes Selubuk yang bergerak pada pengelolaan Emping Melinjo ini, dikabarkan pernah menerima bantuan langsung dari kementerian. 

Tidak main-main, agar pengolahan BUMdes yang ada disana bisa berdampak pada perekonomian masyarakat, secara bertahap yakni pada tahun 2019-2020 BUMDes Selubuk dikabarkan mendapatkan kucuran anggaran yang mencapai Rp 1 M lebih.

BACA JUGA:Miris, Oknum Kades di Bengkulu Utara Diduga Ketahuan Selingkuh dengan ABG

Data terhimpun, anggaran bertahap itu sendiri kabarnya digunakan untuk pembangunan Gedung Produksi, Pembangunan tempat pemasaran hasil olahan Emping pembelian bahan baku dan sebagainya.

Namun, menarik untuk disimak setelah berberapa tahun berlalu, BUMDes Selubuk seperti sudah mati dan tidak beroperasi lagi. Apalagi beberapa bangunan yang seharusnya diperuntukkan untuk kemajuan usaha tersebut saat ini kondisi nya hanya tertutup rapat.

Hal ini pun langsung menimbulkan banyak pertanyaan dari beberapa pihak, seperti disampaikan oleh Tokoh Pemuda Kabupaten Bengkulu Utara, Niko Galang Roger SH. Dia pun mempertanyakan bagaimana usaha tersebut diduga bisa tidak berjalan lagi, padahal mendapat kucuran anggaran yang sangat besar.

"Kok bisa, itu pertanyaannya, jangan - jangan ada kesalahan dalam pengelolaan," ujar Niko.

Disisi lain Niko juga menyampaikan, meskipun kucuran dan yang diterima oleh BUMDes Selubuk sifatnya bantuan, akan tetapi tetap harus dilakukan Audit dan pemeriksaan agar bisa tau kemana saja yang Tersebut digunakan.

"Itu kan yang negara, jadi harus ada SPJ dan bukti yang lengkap kemana saja digunakan," sampai Niko.*

Sumber: