3 Sinyal Pada Mata Bisa Menjadi Pertanda Adanya Serangan Stroke, Segera Kenali Sebelum Terlambat

3 Sinyal Pada Mata Bisa Menjadi Pertanda Adanya Serangan Stroke, Segera Kenali Sebelum Terlambat--
RADARUTARA.ID - Penyakit stroke merupakan penyakit yang tidak memandang usia, tua maupun muda jika memiliki riwayat maka akan terkena.
Hal tersebut bukan tanpa sebab, penyakit stroke dianggap sebagai sebuah ancaman karena mampu hadir di saat dalam keadaan tidak siap. Namun tahukah Anda ada beberapa gejala yang bisa mengindikasikan bahwa anda akan terkena penyakit stroke.
Tanda tersebut dapat berupa gangguan pada mata, di kondisi seseorang mengalami penurunan atau bahkan kehilangan penglihatan pada salah satu mata, saat bangun tidur di pagi hari. Sebelumnya bahkan tidak ada dibarengi rasa sakit apapun.
Tidak hanya itu pasien yang pada umumnya terkena penyakit stroke memiliki tanda di mana ia akan mengalami area gelap atau bayangan di bagian atas ataupun bawah bidang visual. Atau pasien juga bisa menjadi lebih peka terhadap cahaya dan aku mah ataupun kurang bisa melihat kontras.
BACA JUGA:Memaksa Olahraga Lari untuk Kurus Bisa Berdampak Negatif, Simak Tips Ini Biar Nggak Gagal
Gangguan pada mata ini pada umumnya dialami oleh orang yang berusia paruh baya, hanya sekitar 10% saja orang yang mengalami kondisi ini di usia 45 tahun ke bawah. Namun berbeda kondisi pada orang yang mengalami penyakit kardiovaskular yang juga lebih beresiko mengalami kondisi tersebut.
Dilansir dari The Sun pada tanggal 16 Oktober 2023, beberapa pasien yang mengidap penyakit kardiovaskular menghadapi penurunan tekanan darah yang signifikan saat mereka tidur. Penurunan tajam ini, seperti yang dijelaskan oleh Penn Medicine, dapat berdampak pada sirkulasi darah melalui arteri, yang pada gilirannya meningkatkan risiko terjadinya apa yang dikenal sebagai "stroke mata."
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa bentuk cakram optik mata dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko terjadinya stroke mata. Ini terkait dengan ukuran foramen optik, di mana risiko stroke mata lebih tinggi jika foramen optik lebih kecil dari ukuran rata-rata.
Foramen optik adalah jalur bagi serat saraf yang menghubungkan mata dengan otak. Saat foramen optik lebih kecil, serat saraf menjadi lebih padat, yang pada akhirnya meningkatkan risiko stroke mata.
BACA JUGA:Pantai Selubuk, Destinasi Wisata yang Menakjubkan di Pinggiran Bengkulu Utara
Menariknya, meskipun hubungan antara penyakit kardiovaskular, penggunaan obat Viagra, dan stroke mata masih belum sepenuhnya dipahami, pihak Penn Medicine mencatat bahwa individu yang menderita penyakit kardiovaskular yang parah dan mengonsumsi obat Viagra cenderung berisiko lebih tinggi terkena stroke mata.
Dr. Pearse Keane, seorang konsultan ahli bedah mata di Rumah Sakit Mata Moorfields, menekankan pentingnya deteksi dini dalam kasus stroke mata. Dia mengungkapkan bahwa jika diagnosis stroke mata dapat dilakukan dalam waktu empat jam setelah kejadian, tindakan seperti pemijatan mata dan pemberian obat penurun tekanan mata dapat membantu menghilangkan bekuan darah.
Sayangnya, banyak pasien tidak mendapatkan bantuan medis yang spesifik dalam waktu 24 jam atau lebih setelah gejala muncul, sehingga pengobatan dapat menjadi lebih sulit atau terlambat.
Pentingnya pemahaman mengenai hubungan antara faktor-faktor ini dalam meningkatkan risiko stroke mata dan upaya penanganan dini dalam menghadapinya tidak dapat diabaikan. Dalam konteks kesehatan mata, deteksi dan intervensi cepat bisa menjadi faktor penentu yang membantu mencegah konsekuensi serius yang terkait dengan stroke mata.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: