Asal Usul Kata Jongos dan Babu, Narasi Tragis dari Kisah Kelam Penjajahan Belanda di Indonesia

Asal Usul Kata Jongos dan Babu, Narasi Tragis dari Kisah Kelam Penjajahan Belanda di Indonesia

Asal Usul Kata Jongos Dan Babu, Narasi Tragis Dari Kisah Kelam Penjajahan Belanda Di Indonesia--

RADARUTARA.ID - Dalam mendalamkan pemahaman sejarah negeri ini, kita tak bisa mengelak dari kisah-kisah kelam yang menjadi bagian dari perjalanan panjang peradaban.

Salah satunya adalah narasi tragis mengenai Jongos dan Babu, sebuah kisah kelam masa penjajahan Belanda di tanah air Indonesia.

Kisah ini memperlihatkan betapa kejamnya penjajahan itu sendiri, yang menjadikan warga pribumi sebagai budak pelayan tanpa ampun.

Jongos dan Babu, dalam bahasa kasarnya, adalah sebutan untuk para pelayan, pembantu, atau asisten rumah tangga yang bekerja tunduk di bawah penguasa Belanda pada masa itu.

BACA JUGA:Legenda Dibalik Kisah Gunung Kelud, Dilandasi Pengkhianatan Cinta Dewi Kilisuci dengan Lembu Suro

Tugas mereka sangat berat, yakni melayani kebutuhan para petinggi Belanda, yang seringkali tanpa belas kasihan.

Mulai dari memasak, membersihkan rumah, merawat anak-anak, hingga menjaga hewan ternak, menjadi bagian dari rutinitas yang menggiring mereka ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang merendahkan martabat manusia.

Namun, perbudakan seperti ini bukanlah fenomena yang muncul hanya pada masa penjajahan Belanda.

Sejarah telah mencatatnya, bahkan sebelum tibanya penjajahan, ketidakadilan dan penderitaan serupa telah dialami oleh masyarakat pribumi Indonesia. Bahkan, pada masa kerajaan di Indonesia sendiri, praktik seperti ini sudah terjadi.

BACA JUGA:Perusahaan Terkaya Sepanjang Sejarah Ternyata Ada di Indonesia, Pernah Hasilkan Uang Hingga Rp112 kuadriliun

Kata 'Jongos' merujuk pada para pria yang berada dalam peran pembantu, sedangkan 'Babu' lebih erat terkait dengan pesuruh perempuan. Mereka berjuang melewati hari-hari yang penuh dengan pekerjaan berat, di bawah bayang-bayang orang Belanda yang mendominasi hidup mereka.

Kisah Jongos dan Babu adalah bukti nyata akan pengorbanan dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Indonesia pada masa penjajahan.

Namun, kisah ini juga merupakan simbol ketahanan dan kegigihan manusia dalam menghadapi segala bentuk ketidakadilan.

Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk mengenang dan menghormati perjuangan mereka, serta memastikan bahwa masa lalu yang kelam ini tidak akan terulang di masa depan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: