Tidak Bisa Berbahasa Arab, Lalu Berdoa Pakai Bahasa Sendiri, Bagaimana Hukumnya? Apakah Sah?

Tidak Bisa Berbahasa Arab, Lalu Berdoa Pakai Bahasa Sendiri, Bagaimana Hukumnya? Apakah Sah?

Tidak Bisa Berbahasa Arab, Lalu Berdoa Pakai Bahasa Sendiri. Bagaimana Hukumnya? Apakah Sah?--

RADARUTARA.ID - Berdoa merupakan jembatan penghubung antara seorang hamba dengan Allah subhanahu wa ta'ala, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, memerintahkan kepada kita semua untuk senantiasa berdoa kepada Allah dengan bahasa arab.

Meskipun demikian banyak diantara umat Islam yang ada di Indonesia tidak mengetahui bahasa Arab. Lantas Apakah boleh berdoa dengan bahasa Indonesia? 

Dalam Alquran sendiri Allah subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan hambanya untuk berdoa kepadanya. Seperti yang tertera di dalam Alquran surah al-ghafir ayat 60 berikut ini:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ٦٠

Artinya: "Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina." (QS Ghafir: 60)

BACA JUGA:Kaya Raya Jalur Langit, Amalkan Bacaan Dzikir Tasbih Malaikat, Ijazah Habib Novel Alaydrus Berikut Ini

Ibnu Katsir dalam kitabnya menyebutkan, bahwasanya dalam ayat tersebut Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan hamba-hambanya untuk meminta kepadaNya. Niscaya Allah subhanahu wa ta'ala akan menjamin permintaan mereka seperti yang dikatakan oleh Sufyan Ats-Tsauri.

Ibnu Katsir turut menukil hadits Imam Al Hafiz Ibnu Ya'la alias Ahmad Ibnu Ali Ibnu musanah Al mausuli dalam kitab musnadnya dari Anas bin Malik radhiallahu Anhu bahwa nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda dalam hadits qudsi,

"Ada empat perkara, yang satu darinya untuk-Ku dan yang satu untukmu, dan yang satunya lagi antara Aku dan kamu, sedangkan yang terakhir antara kamu dan hamba-hamba-Ku. Adapun mengenai yang untuk-Ku ialah hendaknya engkau menyembah-Ku, tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu pun. Adapun yang untukmu dari-Ku ialah amal kebaikan apa pun yang engkau lakukan, Aku akan membalasnya untukmu. Dan adapun yang antara Aku dan kamu ialah engkau berdoa dan Aku yang memperkenankannya. Adapun yang antara engkau dan hamba-hamba-Ku ialah relakanlah untuk mereka apa yang engkau relakan untuk dirimu sendiri."

BACA JUGA:Bikin Getar Langit Ketujuh, Ini 5 Weton Istimewa yang Dijaga Malaikat dan Khodam Leluhur Menurut Primbon Jawa

Selain itu Imam Ahmad juga meriwayatkan dari An-Nu'man ibnu Basyir RA, menyebut bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda.

"Sesungguhnya doa itu ibadah." Yang Kemudian beliau membaca firman Allah yang yang artinya: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina. (QS Ghafir: 60)

Rasulullah mengajarkan kita untuk berdoa di setiap kesempatan, termasuk ketika selesai melaksanakan salat. Adapun doa yang dianjurkan oleh nabi adalah menggunakan bahasa Arab.

Sedangkan apabila ingin berdoa dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah, para ulama memiliki dua pandangan seperti yang dijelaskan oleh Imam Abu Wafa dalam buku panduan salat Rasulullah. 

BACA JUGA:Sedikit Meminta Tapi Dikasih Banyak Sama Allah, Amalkan 4 Doa Singkat Tapi Mustajab dari Mbah Moen Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: