Dayana Datang ke Indonesia, Ternyata Bukan Bertemu Fiki Naki tapi jadi Duta PKN

Dayana Datang ke Indonesia, Ternyata Bukan Bertemu Fiki Naki tapi jadi Duta PKN

Dayana Datang ke Indonesia, Ternyata Bukan Bertemu Fiki Naki tapi jadi Duta PKN--

RADARUTARA.ID - Hampir semua kalangan anak muda Indonesia mengenal Dayana Asembaeva. Gadis berusia 20 tahun, warga negara Kazakhstan ini sangat tenar di Indonesia lantaran menjadi rekan Fiki Naki dalam beberapa konten video di Youtube.

Bahkan, sebelum kasusnya yang mengecewakan salah satu vendor asal Indonesia saat diminta endorsing sebuah produk, follower Instagramnya mencapai 2 juta orang.

Hanya saja, perseteruannya dengan Fiki Naki dan vendor yang mengendorse, membuat banyak orang tak menaruh simpati lagi. Namun, belakangan Dayana memang terus-terusan mengungkapkan penyesalannya dengan sering hadir ke kedutaan Indonesia di Kazakhstan dan mempromosikan Indonesia.

Kini, Dayana Asembaeva sejak 16 Agustus 2023 lalu tiba di Jakarta.

BACA JUGA:Dayana, Gadis Cantik Kazakhstan Ungkapkan Terima Kasih Pada Fiki Naki dan Ingin ke Indonesia

Gadis yang selama bertahun-tahun berjuang melawan tumor sumsum tulang belakang dan otak ini kini aktif dalam dunia modeling dan kecantikan. Tak heran, wajah Dayana memang cantik, meski pada masa lalunya Ia sering kehilangan kesadarannya lantaran sakit yang dideritanya.

Bahkan, pada masa itu, dokter telah memvonis Dayana tidak akan mampu bertahan hidup. Keajaiban telah membawanya dalam sebuah operasi dan berhasil hingga sembuh dari penyakitnya.

Kedatangannya ke Indonesia untuk pertama kalinya ini, Dayana diundang oleh Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) untuk membantu menaikkan popularitas partai di kalangan anak muda.

"Kami bertemu dengan perwakilan partai di KBRI saat Indonesian Summer Festival di Astana. Kami bertemu, dan mereka mengundang saya untuk menjadi duta partai," ungkapnya.

BACA JUGA:Kisah Mistis Bertemu Orang Berpakaian Lusuh Tanpa Sepatu, Diduga Warga Kota Saranjana

Dalam sebuah konferensi pers yang digelar PKN, Dayana mengatakan jika Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) ke Kazakhstan untuk melihat suksesnya proses pemindahan Ibukota negara itu pada 26 tahun silam.

"Mereka ingin mencontoh Kazakhstan, ketika 26 tahun yang lalu memindahkan ibu kota dari Almaty ke Astana. Mereka ingin melakukannya juga, karena bermanfaat bagi lingkungan. Di Jakarta, isu yang saat ini menjadi perhatian banyak orang adalah kemacetan lalu lintas yang besar, kelebihan penduduk, dan polusi udara," lanjutnya.

Kini, setelah menjadi bagian PKN, Dayana akan fokus membagikan pikiran-pikiran Partai Kebangkitan Nasional (PKN). *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: