Suku Ini Sudah Punah dari Pulau Jawa, Salah Satu Kesaktiannya Bisa Menombak Jin

RADARUTARA.ID - Keberadaan Suku Kalang hingga saat ini masih menjadi tanda tanya. Namun demikian, belakangan banyak orang yang menelusuri keberadaan Suku Kalang hingga beberapa ada yang mengaku menjadi keturunan Suku Kalang yang sakti mandraguna.

Suku Kalang dikenal sebagai orang purba yang memiliki kesaktian mumpuni dan tinggal di hutan-hutan Pulau Jawa.

Dalam beberapa kisah, Suku Kalang dikenal menjadi salah satu kelompok orang yang dimanfaatkan oleh Kerajaan Majapahit untuk membuka hutan untuk dijadikan perumahan di sekitar keraton.

Selain itu, karena bentuk tubuh Suku Kalang yang lebih tinggi, kekar dan kuat, juda diminta oleh para raja untuk ikut dalam perang.

Salah satu ciri keberadaan Suku Kalang di hutan-hutan dan alas di Pulau Jawa adalah makam yang tidak lazim seperti umat Islam yang menghadap ke kiblat.

Makam Suku Kalang menghadap ke utara. Hanya saja, dari beberapa referensi, sejatinya ini masih menghadap ke arah matahari terbit, lantaran suku ini menyembah matahari.

Meski dianggap punah, banyak yang menyebut sebenarnya anak keturunan Suku Kalang sudah banyak yang berbaur dengan masyarakat biasa dan menyembunyikan jati dirinya sebagai orang Kalang atau Wong Kalang.

Pasalnya, zaman dahulu Suku Kalang dikucilkan dan selalu diejek, oleh masyarakat lainnya karena perilakunya yang berbeda.

Orang Kalang bentuknya lebih tinggi dan berjalan membungkuk, namun sesekali berjalan seperti hewan.

Hal inilah yang menbuat orang Kalang banyak dibully pada zaman itu.

Padahal, seluruh perilaku Suku Kalang dipelajari dari alam dan digunakan untuk menjaga kelestarian alam.

Salah satu situs makam Suku Kalang yang masih eksis hingga saat ini dan menjadi cagar budaya adalah Situs budaya Kubur Kalang 2 yang berada di kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani, tepatnya Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Malo, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Meski belum mengenal agama, namun Suku Kalang diyakini menjadi salah satu suku penganut kepercayaan Kapitayan atau Kejawen.

Kemampuannya menyatu dengan alam dan keyakinan akan keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta menjadikan mereka sakti mandraguna.

Sumber: