Bukan Karena Faktor Cuaca, Namun Gelombang Panas di Asia Diduga Karena Hal ini
Penyebab gelombang panas di Asia--
Gelombang panas umumnya terjadi di wilayah yang terletak di lintang menengah hingga lintang tinggi baik di belahan Bumi utara maupun selatan, di wilayah geografis yang berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar.
Gelombang panas menurut BMKG biasanya berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area.
Pergerakan udara dari atmosfer bagian atas di suatu wilayah tersebut kemudian menekan udara permukaan sehingga termampatkan yang kemudian mengakibatkan suhu permukaan meningkat.
Di saat bersamaan, aliran udara dari daerah lain juga kesulitan untuk mengalir masuk ke area tersebut sehingga kemudian panas semakin meningkat dan awan sulit tumbuh di daerah tersebut.
Pakar Iklim Maximiliano Herrera menyebut, gelombang panas yang menyebar dari India ke China, kemudan ke Thailand dan Jepang belakangan ini menurutnya adalah 'gelombang panas monster Asia' yang belum pernah ada sebelumnya.
BACA JUGA:5 Tempat Terpanas di Dunia, Bisakah Manusia Tinggal Disana?
Penyebutan tersebut karena sejumlah negara mencatat rekor suhu terpanas.
Ahli Meteorologi Accu Weather Jason Nicholls mengatakan, panas yang terjadi adalah akibat perubahan pola cuaca yang terjadi di seluruh Asia yang kemudian memicu gelombang panas.
Sementara itu dikutip dari JapanTimes, penyebab lain dari adanya gelombang panas yang lebih panas dari biasanya adalah adanya pemanasan global yang mengakibatkan cuaca buruk semakin buruk.
“Kemungkinan panas tahun ini diperparah karena ulah manusia,” kata Wakil Direktur Jenderal Departemen Meteorologi Thailand Thanasit Iamananchai.
Thailand umumnya mengalami cuaca yang lebih panas dari biasanya saat menjelang musim hujan, namun saat ini Matahari seperti menunjukkan intensitas ekstra.
"Rekor panas tahun ini di Thailand, China, dan Asia Selatan adalah tren iklim yang jelas dan akan menyebabkan tantangan kesehatan masyarakat di tahun-tahun mendatang," kata pimpinan regional untuk lembaga kebijakan iklim Climate Analytics Fahad Saeed.
Dia memperingatkan bahwa suhu yang melonjak adalah akibat dari perubahan iklim dan dampaknya terhadap populasi yang rentan akan sangat buruk.
Suhu panas di Indonesia bukan gelombang panas BMKG telah menjelaskan bahwa fenomena udara panas yang terjadi Indonesia belakangan ini, bukanlah gelombang panas jika ditinjau dari karakteristik maupun indikator statistik pengamatan suhu.
BACA JUGA:Video Viral! Warga Temukan Sumber Air Panas di Kecamatan Padang Jaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: