Kemensos Kirimkan Psikiater untuk Pulihkan Mental Korban Cabul di Bengkulu Utara

Kemensos Kirimkan Psikiater untuk Pulihkan Mental Korban Cabul di Bengkulu Utara

Kemensos Kirimkan Psikiater untuk Pulihkan Mental Korban Cabul Oknum Guru Pedofil di Bengkulu Utara--

ULOK KUPAI, RADARUTARA.ID- Perhatian serius diberikan oleh Kementerian Sosial RI kepada korban pencabulan dan sodomi, oleh oknum guru di Desa Bukit Berlian, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara.

Sesuai informasi yang berhasil dihimpun oleh RadarUtara.ID, Selasa (18/4) hari, ini. Kemensos RI melalui Dinsos BU yang turut didampingi oleh Unit PPA Provinsi Bengkulu telah mendatangkan sejumlah Psikiater atau Psikolog yang ditugaskan khusus untuk mendampingi para korban cabul dan sodomi di Desa Bukit Berlian.

"Sesuai hasil koordinasi yang sempat kita lakukan bersama jajaran Dinsos BU dan Unit PPA. Bahwa hari, ini sejumlah Psikiater atau Psikolog telah dikirimkan oleh Kemensos RI untuk mendampingi para korban," ujar Kapolsek Napal Putih, Iptu Sugeng Prayitno, SH.

BACA JUGA:Orang Tua Korban Meminta Guru Cabul di Bengkulu Utara Diganjar Hukuman Berat

Secara tekhnis kata Kapolsek, tim Psikiater yang dikirimkan oleh Kemensos RI, itu akan bertugas untuk memberi pendampingan serta membantu memulihkan mental para korban beserta orang tuanya.

"Jadi, setelah para korban ini menjalani pemeriksaan kesehatan dan selesai diambil keterangan oleh penyidik. Selanjutnya para korban akan langsung berhadapan dengan tim Psikiater. Dari situ, tim Psikiater akan memberi edukasi dan membantu pemulihan mental korban dan orang tuanya," imbuhnya.

Di sisi lain, lanjut Kapolsek, kehadiran Dinsos BU bersama unit PPA Provinsi Bengkulu, ini juga dalam rangka memberikan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada masing-masing keluarga korban.

"Sejumlah bantuan kemanusian dari Dinsos BU hari, ini juga diserahkan kepada masing-masing keluarga korban," tandas Kapolsek.

Terpisah Kepala Puskesmas Tanjung Harapan, Harmen, SKM, memastikan. Bahwa proses pemeriksaan kesehatan terhadap para korban cabul masih terus berlangsung.

"Para korban kita tes HIV-nya dan kita lakukan visum. Dan sejauh pemeriksaan yang sempat kita lakukan kepada 13 korban hari, ini semua hasilnya negatif HIV. Sementara untuk hasil visum lebih detail, kami belum bisa menguraikannya. Karena proses visum masih terus berjalan," demikian Harmen. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: