Kiat Mengasuh Anak: Orangtua Jangan Katakan 5 Perkataan Ini Kepada Anak
Kiat Mengasuh Anak: Orangtua Jangan Katakan 5 Perkataan Ini Kepada Anak--
RADARUTARA.ID - Kekuatan kata-kata kita dalam mengasuh anak tidak bisa diremehkan. Pilihan kata-kata kita dapat mengangkat dan menginspirasi anak-anak atau membuat mereka merasa sakit hati dan putus asa.
Sebagai orang tua, kata-kata yang kita ucapkan kepada anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya. Bisa menjadi motivasi bahkan menjadi penghancur harapan dan mimpi-mimpinya.
Oleh karena itu, penting untuk memilih kata-kata kita dengan hati-hati dan menghindari mengatakan hal-hal yang dapat menyakiti atau merusak harga diri anak.
Dalam hal ini, ada ungkapan atau pernyataan tertentu yang harus kita hindari dengan cara apa pun kepada anak-anak kita. Frasa ini bisa berbahaya dan berpotensi menyebabkan kerusakan emosional jangka panjang terhadap anak, yaitu:
BACA JUGA:Viral! YouTuber Rusia Rela Hancurkan Lamborghini Urus Harga Miliaran Rupiah Demi Viewer
1. Kamu membuatku marah!
Dalam hal berbagi perasaan dengan anak Anda, yang terbaik adalah mengambil tanggung jawab vs menyalahkan mereka atas perasaan Anda. Tentu tindakan mereka memengaruhi pikiran dan perasaan Anda, tetapi anak Anda tidak bisa disalahkan.
Alih-alih berkata, "Kamu membuatku marah", cobalah mengatakan sesuatu seperti, "Kita sedang mengalami masa sulit sekarang. Saya menyadari bahwa saya mulai merasa marah sekarang. Tugas saya adalah menenangkan tubuh saya turun..." Mencontohkan cara melabeli emosi dan cara Anda mengelola perasaan mengajarkan pengaturan emosi dan membangun kepercayaan dirinya.
2. Kamu bodoh!
Cara kita berbicara dengan anak-anak kita menjadi suara hati mereka. Jika kita memberi tahu mereka bahwa mereka bodoh, mereka akan mempercayai sehingga hal demikian akan benar terjadi. Perlu diingat, anak-anak tidak melupakan hal-hal yang kita katakan karena marah.
3. "Kenapa kamu tidak bisa lebih seperti kakak/adikmu?!"
BACA JUGA:Diperingati Tanggal 8 Maret, Berikut Sejarah Singkat Hari Perempuan Internasional
Kita mungkin mengatakan hal-hal ini dalam upaya memotivasi untuk membuat pilihan yang berbeda, tetapi membuat perbandingan antara saudara kandung hanya memicu persaingan saudara kandung dan harga diri yang rendah.
Anak-anak mulai membuat pilihan yang lebih baik ketika mereka merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan posisi mereka dalam keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: