PDHI Imbau Peternak Tidak Panik Hadapi Serangan Virus LSD

PDHI Imbau Peternak Tidak Panik Hadapi Serangan Virus LSD

Ketua PDHI Cabang Bengkulu saat menyampaikan himbauan ke peternak.--

MUKOMUKO, RADARUTARA.ID- Sejak sebulan belakangan ini, peternak sapi dan kerbau yang ada di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu dibuat cemas dengan mewabahnya penyakit kulit berbenjol menyerang pada ternak akibat serangan virus Lumpy Skin Diseses (LSD). Dengan mewabahnya virus LSD di daerah ini. 

Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Provinsi Bengkulu, drh. Yeni Misra, mengimbau kepada seluruh peternak sapi dan kerbau agar tidak panik. Sebab penyakit itu bisa disembuhkan.

Meski demikian, peternak harus tetap waspada terhadap ancaman penyakit LSD. Karena penyakit ini juga bisa mematikan ternak meski resikonya kecil.

"Ciri-ciri ternak terserang LSD yaitu kulit ternak sapi dan kerbau terdapat banyak benjolan-benjolan, lalu demam tinggi dan  nafsu makan berkurang. Kalau ada ternak memiliki ciri-ciri itu, segera lapor ke dokter hewan terdekat, atau petugas peternakan terdekat. Tidak usah cemas, tidak usah panik karena LSD itu bisa disembuhkan," tegas Yeni.

Ia juga meyakinkan kepada para peternak bahwa virus LSD tidak bersifat zoonosis atau tidak menular kepada manusia. Namun, kata dia, jika virus tersebut tidak ditangani dengan cepat, maka peternak akan mengalami kerugian yang cukup besar.

Kerugian itu disebabkan karena ternak yang terserang LSD, berat badannya turun akibat tidak nafsu makan, kehilangan produksi susu, bahkan bisa terjadi kemandulan pada sapi jantan dan betina, keguguran dan kerusakan pada kulit ternak.

"Untuk itu, saya mengimbau kepada peternak agat tidak cepat-cepat menjual ternaknya yang terserang LSD. Karena kalau ternak itu dijual, peternak akan rugi. Tapi upayakan dulu pengobatan, kalau sudah sembuh baru silahkan kalau mau dijual," terangnya.

Yeni juga membeberkan, penularan penyakit LSD dari satu hewan ke hewan lain terjadi melalui beberapa faktor. Bisa ditularkan melalui serangga seperti nyamuk, caplak dan lalat. Dan bisa juga karena terjadinya kontak langsung antara hewan yang sakit dengan hewan yang sehat.

"Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh peternak agar selalu menjaga kondisi tubuh ternak agar tetap sehat dengan mencukupi kebutuhan pakan dan mengupayakan agar kandang dalam kondisi bersih, kering dan hangat. Dengan upaya itu mudah-mudahan saja penyakit LSD bisa kita antisipasi," demikian Yeni. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: