Pelajar SMP Karya Pelita, Belajar Pakai Kursi Sumbangan Warga
DOK/RU.ID- Pelajar SMP Karya Pelita, Belajar Pakai Kursi Sumbangan Warga--
MSS, RADARUTARA.ID - Masih ingat dengan kasus pemerasan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara, Kardo Manurung beberapa waktu lalu? Kala Kepala Dinas dengan mudah mendapatkan uang untuk kepentingan pribadinya, pelajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 64 Bengkulu Utara (kelas jauh) belajar seadanya dengan menggunakan meja dan kursi sumbangan dari warga.
Sebanyak 52 pelajar yang mulai aktivitas belajar di gedung yang baru dibangun oleh Dinas Pendidikan Bengkulu Utara di Desa Karya Pelita.
Pelajar ini terdiri dari kelas XII sebanyak 26 siswa dan kelas VIII sebanyak 26 siswa.
Kendati gedung sekolah yang ditempati ke 52 siswa SMP di Desa Karya Pelita ini bangunan baru. Namun, seluruh fasilitas meubeler mulai dari meja dan kursi yang digunakan oleh 52 siswa mengandalkan hasil sumbangan dari masyarakat.
"Alhamdulillah, gedung sekolah baru yang ada di desa kita sudah difungsikan. Tapi untuk fasilitas meubeler meja dan kursinya hasil dari sumbangan masyarakat. Setiap RT menyumbangkan 3 buah meja dan 7 kursi," ungkap Kades Karya Pelita, Ferdino Mustika, ST.
Diakui Kades, warga terpaksa menyumbangkan kursi dan mejanya. Karena bangunan gedung sekolah yang ada di desanya, itu belum dilengkapi sama sekali oleh fasilitas meubeler.
Sementara, semangat masyarakat atau pelajar dari kelas jauh SMPN 64 Bengkulu Utara untuk menempati bangunan gedung baru ini cukup tinggi.
"Harapan kita pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa mengusahakan kebutuhan meubeler baik meja dan kursi seperti sekolah pada umumnya. Untuk sementara mengandalkan kursi dan meja batuan masyarakat tidak masalah. Yang penting para pelajar kita bisa melaksanakan KBM dengan nyaman," pungkasnya.
Lebih jauh ditambahkan Kades, selain mengharapkan adanya pengadaan fasilitas meubeler. Kades juga menaruh harapan besar pada Dispendik BU agar segera menjadikan sekolah kelas jauh di desanya itu sebagai sekolah definitif dengan nomenklatur sendiri.
"Kita targetkan dan harapkan di tahun ajaran (TA) baru mendatang kelas jauh, ini bisa menjadi sekolah depinitif. Selebihnya, kami atas nama pemerintah desa mengucapkan terimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat desa yang telah membantu kelancaran proses pendidikan di SMP kelas jauh, ini dengan cara menyumbang kursi dan mejanya," demikian Kades. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: