Parah! Covid-19 Menggila di Jepang, Banyak Bayi dan Anak Meninggal

Parah! Covid-19 Menggila di Jepang, Banyak Bayi dan Anak Meninggal

Parah! Covid-19 Menggila di Jepang, Banyak Bayi dan Anak Meninggal--

RADARUTARA.ID - Pandemi Covid-19 yang telah menyebar sejak 3 tahun terakhir ternyata belum usai. Ketika Negara Tetangga Negeri Tirai Bambu mulai membuka pintu bagi pendatang asing, saat ini Jepang tengah mengalami gelombang kenaikan pandemi Covid-19.

Selama tahun 2022, Jepang telah mengalami tiga gelombang Covid-19 baru yaitu bulan Januari-Februari, bulan Juli-September dan bulan November-Desember. Hingga tanggal 24 Desember 2022 menurut data Jhon Hopkins University tercatat jumlah kasus harian di Jepang menembus 177 ribu dalam 24 jam dan diiringi 339 kasus kematian baru.

Jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Jepang hingga Senin (26/12/2022) pukul 10.00 waktu setempat mencapai 28.292.540 termasuk kasus pada penumpang dan awak kapal pesiar asing.

Sejak 11 Oktober 2022 lalu tercatat 11 ribu kasus Covid-19 dalam sehari dan jumlah kasus harian Covid-19 terus meningkat drastis. Kementrian Kesehatan Jepang manyampaikan sampai akhir Oktober kasus Covid-19 baru di antara orang di bawah usia 20 tahun memang meningkat.

DIlansir dari laporan Japan Times terbaru, pada tahun 2022 ditemukan 41 kematian akibat Covid-19 varian Omicron juga mulai ditemukan di Jepang. Dari 29 Jiwa, 14 memiliki gangguan sistem syaraf pusat, penyakit jantung bawaan  atau kondisi lain. sedangkan 15 lainnya tidak memiliki kondisi kesehatan atau komorbid. Dari 15 orang pasien itu, empat orang berusia kurang dari 12 bulan, dua pasien berusia antara i-4 tahun dna sembilan pasien berusia 5 tahun atau lebih. Padahal pada tahun 2021 sebelum varian Omicron menyebar hanya ada 3 pasien Covid-a9 di bawah usia 20 tahun yang meninggal. 

Bahkan melalui sebuah survey Institusi Penyakit Menular Nasional Jepang menunjukkan sekitar setengah dari bayi dan anak yang meninggal akibat Covid-19 di Jepang tidak memiliki penyakit bawaan atau kondisi yang mendasarinya. 

"Banyak yang tiba di rumah sakit dengan demam atau gangguan kesadaran. Lebih dari 60% dari mereka yang meninggal dalam waktu seminggu setelah mengembangkan gejala Covid-19." Lapor media pada Senin (26/12/2022).

Pakar kesehatan di Jepang kembali menegaskan akan pentingnya vaksinasi. Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas St. Marianna, Tomohiro Katsuta mengatakan bahwa vaksin adalah cara paling efektif untuk mencegah anak-anak terinfeksi Covid-19.

"Orang tua harus mendapatkan informasi yang akurat tentang kemanjuran vaksin dan efek smaping untuk memutuskan apakah akan memvaksinasi anak mereka dari pada mengesampingkan opsi itu karena mereka khawatir tentang vaksinasi," katanya.

Beliau juga menambahkan "Saya menghimbau para orang tua agar anak-anak mereka mengambil cuti dari taman kanak-kanan atau sekolah  jika mereka merasa tidak enak badan."

Katsuta menekankan bahwa bayi dan anak-anak juga harus menerima vaksin flu, karena flu dapat menyebbakan ensefalopati atau penyakit yang menyerang stuktur dan fungsi otak. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: