Berbahaya Bagi Ibu Hamil, Ini Tanda dan Gejala Infeksi Raja Singa Berikut Cara Pengobatan
Infeksi Sifilis (Raja Singa) dapat mempengaruhi kondisi janin --
ARGA MAKMUR, RU.ID - Pascaditemukannya hasil pemeriksaan reaktif Penyakit Menular Seksual (PMS) jenis Sifilis (spilis) atau biasa disebut raja singa, terhadap 2 orang warga di jalur tambang PT Injatama di Ketahun, menjadi catatan tersendiri bagi sebagian besar masyarakat, terutama yang berada di area tersebut maupun keluarga dari pasien reaktif Sifilis sendiri. Apalagi, penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema Pallidum yang menginfeksi kulit, alat kelamin, mulut hingga sistem saraf melalui aktivitas seksual.
Gelaja awal dari penyakit ini yakni timbulnya luka yang berbentuk bulan seperti gigitan serangga pada area kelamin, mulut dan tidak menimbulkan rasa sakit maupun rasa gatal.
"Ini masuk dalam kategori PMS yang cukup sering ditemukan jika ada pemeriksaan rutin dan karena tidak ada tanda-tanda yang dirasakan pasien. Makanya, penyakit ini sering tidak disadari keberadaannya," jelas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bengkulu Utara, Ujang Ismail, SKM, M.Ph.
Namun, untuk pasien reaktif yang ditemukan di area Ketahun akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di RSUD Arga Makmur. Hal ini untuk memastikan benar terjangkit atau hanya reaktif saja. Dikatakan Ujang, walaupun penyakit ini menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar laki-laki, namun proses pengobatannya ternyata cukup mudah, hanya dengan 1 satu suntikan pasien bisa langsung sembuh.
"Proses pengobatan bisa cepat dilaksanakan jika sakitnya diketahui sedari dini. Namun proses cek kesehatan yang cukup panjang tersebut, terkadang membuat pasien enggan berobat dan malah membuat semakin parah," lanjutnya.
Selain pemeriksaan terhadap PMS Raja Singa, sampai akhir November 2022, lalu untuk jumlah penderita HIV di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 6 orang dan merupakan pasien lama yang masih terus dilakukan pengawasan.
Sementara, jika ada ibu hamil yang tertular penyakit ini, akan sangat membahayakan bayinya. Sedangkan penularannya sendiri bisa terjadi melalui aktivitas seks bebas tanpa pengaman, termasuk seks oral dan anal.
Kabar baiknya, Sifilis tidak dapat menyebar melalui penggunaan toilet bergantian, gagang pintu, kolam renang, kolam air panas, bak mandi, pakaian bersama, ataupun peralatan makan.
"Pengawasan tetap kita laksanakan dan kemungkinan cek kesehatan akan kita pusatkan di area yang memiliki potensi resiko, demi mencegah terjadinya penularan PMS ini," demikian Ujang. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: