Sudah Lima Bulan, Desa Suka Negara Dihantui DBD

Sudah Lima Bulan, Desa Suka Negara Dihantui DBD

Ilustrasi DBD--

MARGA SAKTI SEBELAT RU.ID - Genap lima bulan berjalan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Suka Negara, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) masih terus menghantui warga desa ini lantaran tak kunjung berakhir dan selalu muncul pasien baru.

Bahkan sesuai informasi yang berhasil dihimpun oleh RadarUtara.ID Minggu (6/11) hari ini. Sekitar 4 warga asal Desa Suka Negara dikabarkan positif DBD masih menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan (Faskes).

Ketua BPD Suka Negara, Leo Fernando, tak menepis. Bahwa sampai hari ini, kasus DBD di wilayah desanya masih terus terjadi dan menghantui masyarakatnya. Beberapa upaya penanganan dengan melibatkan petugas kesehatan dari Puskesmas Suka Makmur kata Leo, sudah dilakukan.

Namun sepertinya langkah-langkah yang telah ditempuh pihak desa bersama petugas kesehatan dari Puskesmas, itu belum cukup berdampak untuk mengakhiri kasus DBD di desanya.

"Pasien satu sembuh, masuk lagi pasien lain. Dari awal bulan Juli sampai sekarang kasus DBD yang terjadi di desa kami terus seperti itu," ungkap Leo.

Ditambahkan Leo, sebaran kasus DBD yang terjadi di desanya sudah dirasakan dan rata dialami oleh masyarakat di masing-masing wilayah dusun.

Leo mengkhawatirkan, apabila kasus DBD desa tidak segera dikendalikan akan menambah jumlah korban jiwa pada kasus DBD yang terjadi di desanya saat ini.

"Kami khawatir, apa bila tidak segera dilakukan penanganan yang lebih serius. Kasus DBD, ini akan terus meluas dan berpotensi menambah daftar korban jiwa akibat kasus DBD di desa kami," tandasnya.

Lebih jauh Leo, menginginkan adanya kolaborasi atau sinergi yang lebih serius antara desa dan petugas kesehatan yang ada di Puskesmas untuk mengendalikan kasus DBD yang tengah terjadi saat ini. Leo meyakini, tanpa dibarengi gerakkan konkret dengan melibatkan seluruh pihak. Kasus DBD di desanya ini tidak akan berakhir.

"Dalam konteks, ini kami dari desa akan mencoba mengerakkan masyarakat agar lebih serius untuk membersihkan lingkungan tempat tinggalnya dari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Di sisi lain, kami dari desa tetap menaruh harapan besar dari Puskesmas atau Dinkes BU untuk memfasilitasi kegiatan foging masal. Dari langkah-langkah, itu kami yakin keberadaan jentik nyamuk sampai nyamuk dewasa pada kasus DBD saat, ini bisa kita musnahkan," demikian Leo.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: