Tak Ada Atensi dari BPK, Inspektorat Sedang Lengkapi Data DD Muara Santan

NAPAL PUTIH RU.ID - Inspektur Inspektorat BU, Nopri Anto Silaban, SE, M.Si, memastikan pihaknya tidak pernah mendapatkan atensi soal perkara dana desa (DD) di Desa Muara Santan, Kecamatan Napal Putih. 

Ditegaskan Silaban, langkah audit terhadap DD Muara Santan yang sebelumnya sempat terpantau oleh BPK RI itu merupakan murni tindakan yang ditempuh oleh Inspektorat Bengkulu Utara dalam menyikapi persoalan DD di Desa Muara Santan kala itu.

"Kalau Inspektorat yang meriksa iya. Tapi tidak ada perintah maupun atensi dari BPK RI. Karena BPK tidak pernah memeriksa Dana Desa," tegasnya.

Sementara itu, ketika disinggung terkait perkembangan kasus raibnya DD Desa Muara Santan sebesar Rp 500 juta lebih, Silaban mengaku, hingga saaat ini pihaknya belum menerima laporan dari manapun, terkait persoalan DD di Muara Santan yang sempat mencuat di proses Sertijab tersebut. 

"Secara resmi belum ada laporan yang masuk ke kami. Informasi yang kami dapatkan baru berasal dari pemberitaan di media," akunya.

Kendati demikian, Silaban menegaskan, pihaknya sudah melakukan upaya konfirmasi atas persoalan DD di Desa Muara Santan ini ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bengkulu Utara (BU).

"Untuk Muara Santan berkas yang kami pelajari masih nol. Tapi konfirmasi ke DPMD BU sudah. Hari ini rencananya kami akan konfirmasi lagi. Kebetulan sedang banyak yang akan kami periksa. Bukan menunggu sih. Tapi terpaksa kami cari data duluan apa yang jadi masalah realnya," imbuhnya.

Dalam konteks persoalan DD di Muara Santan ini pun Silaban mengaku agak bingung. Idealnya di setiap desa yang bermasalah ada konfirmasi ke Inspektorat Daerah. Namun khusus Muara Santan, kata Silaban, belum ada konfirmasi apapun dari pihak-pihak yang terkait di desa maupun kecamatan.

"Yang Muara Santan atau Camatnya, nggak ada konfirmasi ke kami. Nggak tahu ya, apa nggak ada masalah atau bagaimana. Kurang paham juga. Intinya setiap ada masalah terkait di desa, kami siap dikonfirmasi," demikian Silaban. *

Sumber: