Jualan Jangan Hanya Cari Cuan

SEBUAH feed Instagram menarik muncul dari akun Wicaksono. Pegiat, pemerhati dan salah satu rujukan ahli media sosial di Indonesia. Ia menulis kisah menarik dari Zappos. Ya, Zappos adalah penjual sepatu yang saat ini menjadi anak perusahaan Amazon. Ritel online terbesar di dunia.

Tak hanya sepatu, kegigihan perusahaan ini dimulai dari 20 tahun lalu. Zappos memulai dari sebuah penjual sepatu online yang minim stok. Lalu kini siapa sangka, Zappos menjadi penjual tas, pakaian, aksesori dan berbagai produk lainnya.

Paling fenomenal, Zappos ditarik oleh Amazon dan menjadikannya anak perusahaan.

Zappos dikenal dengan layanan pelanggan terbaik dengan pengalaman karyawan yang inovatif.

Menurut Kepala Riset dan Platform Pembelajaran Mesin Zappos, Ameen Kazerouni, Zappos memberikan layanan yang prima kepada pelanggan lantaran seluruh pegawai memiliki pikiran yang sama.

"Kami semua beranggapan bahwa kami adalah perusahaan layanan pelanggan yang kebetulan menjual sepatu dan pakaian," katanya.

Ya, Zappos menganggap diri mereka adalah Costumer Service yang kebetulan berjualan.

Ada kisah menarik dari Zappos. Seorang wanita kala itu memesan sepasang sepatu Zappos sebagai hadiah kejutan untuk suaminya.

Tapi siapa sangka, suaminya meninggal dalam sebuah kecelakaan, sesaat setelah wanita itu memesan sepatu.

Sebelum sepatu itu sampai, wanita itu menelepon layanan pelanggan Zappos untuk membatalkan pesanannya. Ia bercerita alasan pembatalan, karena  sang suami baru saja meninggal dalam kecelakaan.

Apa yang terjadi? Pihak Zappos mengembalikan seluruh uang pembelian sepatu wanita itu. Bukan itu saja, penjual sepatu ini juga mengirimkan bunga dan ucapan duka cita.

Zappos memang dikenal sebagai penjual dengan layanan terbaik. Reputasi ini diraih dengan selalu memberikan kesan bahagia untuk pelanggannya.

Menarik. Zappos tak hanya cari cuan. Mereka respek dengan pelanggan. Sesuai taglinenya "Delivering happiness"

Semoga menginspirasi. (**)

Sumber: