6 Ha Lahan, Prioritas TPA Induk di Ketrina

6 Ha Lahan, Prioritas TPA Induk di Ketrina

-DOK/RU - LOKASI Pembangunan TPA Ketahun.-

ARGA MAKMUR RU.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) memastikan, Pemkab BU masih fokus untuk memprioritaskan pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di wilayah Ketahun, Putri Hijau, Napal Putih dan sekitarnya (Ketrina). Pembangunan TPA yang kedua di Kabupaten BU ini, akan digeber tahun 2023 mendatang, setelah Pemkab BU melalui DLH, mendapatkan signal positif dari pemerintah pusat terkait kucuran anggarannya. 

Hal ini diungkapkan oleh Plt Kadis LH BU, Abdul Hadi, S.Pt, MM, dibincangi media ini, di ruang kerjanya, Jum'at (24/06) pagi, kemarin. 

Menurut Kadis, BU sudah memiliki dua titik TPA yakni di Kecamatan Arga Makmur dan satu titik lainnya berada di Ketahun tepatnya di atas lahan seluas 6 Hektar (Ha) yang merupakan lahan hibah eks HGU PT Pamor Ganda. Kadis memastikan, lahan itu sudah final merupakan aset Pemkab BU yang diperuntukkan sebagai lokasi pembangunan TPA yang dibuktikan dengan sertifikat. Nantinya, kata Kadis, TPA di Ketahun ini menjadi TPA induk yang akan mengakomodir wilayah Putri Hijau hingga Ulok Kupai termasuka wilayah Kecamatan Batik Nau. 

"Ya, kita fokus ke situ. Insyallah, mohon doa dan dukungannya, semoga tidak ada perubahan dari pusat. Anggarannya dibantu pemerintah pusat dan diplotkan di TA 2023 mendatang," ujar mantan Camat Ketahun ini. 

ASN yang sempat mengepalai RPH Ketahun itu mengaku, pihaknya terus berupaya menjalin koordinasi dan komunikasi kepada semua pihak terkait baik di provinsi maupun di pusat, dalam upaya mendorong realisasi pembangunan TPA tersebut. Sayangnya, Kadis enggan membeberkan secara detail, terkait nilai anggaran yang diusulkannya ke Pusat meski menyentil angka miliyaran rupiah. 

"Waduch, jangan dulu-lah. Insyallah, saatnya sudah pasti nanti, pasti kami beritau dan kita semua akan tau kok," ujarnya. 

 

Butuh Kesadaran Bersama

LEBIH jauh, Kadis LH, Abdul Hadi membeberkan, setidaknya terdapat lebih dari 37 kelompok pengelola Bank Sampah yang sudah terbentuk khususnya di seputaran Kota Arga Makmur. Demikian pula dengan fasilitas bangunan TP3SR yang sudah direalisasikan fisiknya oleh pemerintah, terdapat setidaknya 6 bangunan tersebar di BU. Fasilitas lain, lanjut dia, BU juga memiliki gedung pengelola atau daur ulang sampah dengan perangkat dan fasilitas pendukung di dalamnya. 

"Kalo bicara fasilitas dan sarana, BU sudah cukup memadai dan lumayan bagus," kata dia, usai menggelar sosialisasi pembentukan Bank Sampah di Desa Gunung Selan, Jum'at pagi kemarin. 

Hanya saja, diakui Kadis, diperlukan sinkronisasi pemahaman dan kesadaran semua pihak, untuk bersama-sama memprioritaskan kebersihan serta pengelolaan sampah ini. Pasalnya, kata dia, tingkat kesadaran masyarakat masih rendah sehingga bank sampah yang sudah terbentuk, belum mampu berjalan maksimal. Demikian halnya, lanjut dia, dibutuhkan dukungan dari semua pihak terkait tak terkecuali Pemdes maupun Kecamatan. 

"Ini kerja kita bersama, kami tidak bisa sendiri. Butuh peran semua pihak, mari bersama-sama karena kami terus berupaya memaksimalkan langkah nyata termasuk sosialisasi dan menggerakkan bank sampah ini," beber Kadis. (pen)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: